Berita

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun/RMOL

Politik

Ubedilah Badrun: Vaksin Apapun Sulit Redakan Pandemi Karena Kebijakan Jokowi Keliru Sejak Awal

MINGGU, 11 JULI 2021 | 14:05 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Vaksin apapun yang diberikan kepada rakyat dianggap tetap sulit mempercepat redanya pandemi virus corona baru (Covid-19) di Indonesia.

Bukan tanpa alasan, hal itu diakibatkan kekeliruan rezim Joko Widodo dalam mengambil kebijakan dalam penanganan pandemi Covid-19 sejak awal terjadi pandemi di Indonesia.

"Maaf, apa yang terjadi hari ini menunjukkan bahwa Jokowi keliru kebijakan sejak awal dalam menghadapi Covid-19," ujar Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (11/7).

Ubedilah menilai, dimulai sejak Maret 2020 yang tidak mau lockdown atau karantina wilayah di DKI Jakarta hingga kebijakan terbaru PPKM Darurat adalah sebuah kekeliruan yang terus terjadi.

Apalagi kebijakan yang terakhir ini, yakni PPKM Darurat juga keliru karena masih membuka bandara internasional dan masih membolehkan lalulintas manusia.

Padahal kata Ubedilah, manusia adalah mediator penularan Covid-19.

"Sepanjang model kebijakan yang tidak komprehensif itu terjadi, vaksin apapun sangat sulit mempercepat redanya pandemi Covid-19 di Indonesia," kata Ubedilah.

Untuk mengatasi pandemi, jelas Ubedilah, memerlukan kebijakan yang komprehensif berbasis data. Misalnya soal kebijakan vaksin, perlu pemahaman utuh tentang vaksinasi.

"Sebab harus dipetakan dulu datanya, terutama data kesehatan penduduk Indonesia. Sejauh data sementara yang saya tahu penduduk Indonesia itu antara 30 sampai 50 persen memiliki penyakit," jelas Ubedilah.

"Artinya tidak semua warga masyarakat bisa divaksin, hati-hati jika divaksin, sebab ada banyak penduduk yang secara kondisi kesehatannya tidak bisa divaksin, jika divaksin bisa menghadapi kematian," sambung Ubedilah.

Ubedilah pun mengaku khawatir jika masyarakat antusias vaksin, padahal tidak sadar terhadap penyakit yang sedang mengidapnya yang sebenarnya tidak boleh divaksin.

Dalam pandangan Ubedillah, rezim pemerintahan Joko Widodo tidak terlihat memiliki strategis khusus untuk menolong warganya yang mengidap penyakit bawaan.

Akibatnya, dalam dua pekan terakhir banyak sekali kematian tiba-tiba. Kata Ubed, mereka bukan tidak mau divaksin tetapi memang mengidap penyakit bawaan.

"Mereka ini diposisikan oleh negara seperti apa saat ini? dicuekin?. Jadi, bisa jadi ini akibat kekeliruan kebijakan yang tidak komprehensif itu. Saya kira Jokowi sebagai kepala pemerintahan harus bertanggungjawab soal ini," pungkas Ubedilah.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya