Berita

Tes Covid-19/Net

Dunia

Terinfeksi Dua Varian Virus Corona Sekaligus, Wanita Asal Belgia Meninggal Dunia

MINGGU, 11 JULI 2021 | 09:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah fenomena langka telah menyadarkan dunia bahwa varian virus corona tidak bisa diremehkan. Seorang wanita berusia 90 tahun asal Belgia dilaporkan meninggal dunia setelah terinfeksi dua varian virus corona pada waktu yang sama.

Wanita itu dilaporkan positif terinfeksi Covid-19 pada Maret dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit OLV di kota Aalst, Belgia.

Menurut para peneliti, pada awalnya kadar oksigen wanita yang tidak divaksinasi itu baik. Namun kondisinya memburuk dengan cepat dan meninggal lima hari kemudian.

Ketika staf medis melakukan pengujian, mereka menemukan bahwa wanita membawa terinfeksi varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris, dan varian Beta yang pertama kali terindentifikasi di Afrika Selatan.

"Kedua varian ini beredar di Belgia pada saat itu, jadi kemungkinan wanita itu terinfeksi virus yang berbeda dari dua orang yang berbeda," kata ahli biologi molekuler Anne Vankeerberghen dari Rumah Sakit OLV, seperti dikutip AFP.

"Sayangnya, kita tidak tahu bagaimana dia terinfeksi," imbuhnya.

Vankeerberghen mengatakan sulit untuk mengatakan apakah koinfeksi berperan dalam penurunan kondisi pasien secara cepat dan signifikan.

Penelitian mengenai kasus tersebut sedang dipresentasikan di Kongres Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular Eropa.

Sejauh ini tidak ada kasus koinfeksi lain yang dipublikasikan. Vankeerberghen mengatakan, fenomena koinfeksi telah diremehkan sehingga kemungkinan ada kasus yang tidak terdeteksi.

Untuk itu, ia menyerukan peningkatan penggunaan pengujian PCR cepat untuk mendeteksi mutasi varian,

Sebelumnya, pada Januari, para ilmuwan di Brasil dikejutkan dengan dua pasien Covid-19 yang terinfeksi dengan dua jenis virus corona yang berbeda dalam waktu bersamaan. Namun penelitian tersebut belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.

Ahli virologi dan Profesor Onkologi Kolekuler dari Universitas Warwick, Lawrence Young, mengatakan tidak mengejutkan menemukan seseorang yang terinfeksi lebih dari satu jenis virus.

"Studi ini menyoroti perlunya lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah infeksi dengan berbagai varian yang menjadi perhatian memengaruhi perjalanan klinis Covid-19 dan apakah ini membahayakan kemanjuran vaksinasi," tambahnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya