Berita

Polisi dan geng bersenjata di Venezuela terlibat bentrokan/Net

Dunia

Polisi Dan Geng Bersenjata Baku Tembak Berhari-hari, 26 Orang Di Venezuela Meninggal Dunia

MINGGU, 11 JULI 2021 | 08:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Bentrokan antara polisi dan geng bersenjata di Caracas, Venezuela selama beberapa pekan terakhir telah menewaskan sedikitnya 26 orang dan 36 lainnya terluka.

Menteri Dalam Negeri Venezuela Carmen Melendez pada Sabtu (10/7) mengatakan 22 penjahat dan empat petugas polisi meninggal dunia dalam baku tembak yang terjadi di area Cota 905. Sementara dari mereka yang terluka, 28 di antaranya merupakan warga sipil.

Di samping itu, aktivis hak asasi manusia mengatakan, empat orang jadi korban jiwa oleh peluru nyasar selama bentrokan, seperti dikutip Reuters.

Menurut Al Jazeera, baku tembak di Cota 905 telah terjadi sejak Rabu (7/7). Area tersebut dikenal telah dikuasai geng yang dikenal sebagai Koki.

Sejumlah penduduk di wilayah sekitar melarikan diri dan lalu lintas di beberapa area terganggu akibat baku tembak.

"Saya akan pergi ke El Valle (barat daya Caracas), di mana kerabat tinggal, karena anak-anak saya takut berada di sana (Cota 905). Mereka menangis, jadi saya tidak ingin mereka ada di dalam rumah," ujar seorang warga Cota 905, Marleni.

Pada Jumat (9/7), Presiden Nicolas Maduro menegaskan bahwa pihaknya tengah berupaya membubarkan organisasi kriminal tersebut.

Sehari sebelumnya, Kamis (8/7), pihak berwenang mengeluarkan surat perintah penggeledahan dan menawarkan hadiah 500 ribu dolar AS untuk bos geng itu yang saat ini dalam pelarian.

Di media sosial, muncul foto-foto selongsong peluru, yang menjadi bukti ribuan tembakan telah dilepaskan selama bentrok.

Pihak berwenang telah mengerahkan 800 personel keamanan untuk mencari pejalan kaki, menyita mobil, sepeda, dan motor yang diduga milik geng.

Pada 2020, Venezuela mencatat 12 ribu kematian akibat kekerasan, atau 45,6 per 100 ribu penduduk. Ini tujuh kali lebih tinggi dari rata-rata global.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya