Berita

Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf/Net

Politik

Ada Pasien Isoman Meninggal Lagi, Komite Eksekutif KAMI: Jika Tidak Ada Bantuan Pemerintah, Warga Harus Bahu Membahu

SABTU, 10 JULI 2021 | 22:16 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Lonjakan kasus Covid-19 yang berakibat pada keterbatasan pelayanan rumah sakit mengharuskan sejumlah warga yang terpapar meninggal dunia dalam kondisi isolasi mandiri (Isoman).

Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gde Siriana Yusuf, kembali menerima informasi tentang warga di DKI Jakarta yang menjalani isolasi mandiri harus meninggal dunia karena belum mendpata perawatan maksimal dari rumah sakit.

"Terkahir saya baca ada 23 orang (di wilayah DKI Jakarta) yang meninggal saat Isoman," ujar Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (10/7).

Melihat kondisi seperti ini, Gde Siriana mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tidak panik dan harus mengimplementasikan budaya gotong royong di lingkungannya masing-masing.

"Masyarakat harus saling bantu. Tidak bisa tidak jika tak ingin korban berjatuhan," imbuhnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) ini menyarankan kepada masyarakat di tingkat Rukun Tetangga (RT) untuk membentuk tim relawan.

"Tugasnya memonitor warga yang isoman, serta memobilisasi bantuan yang diperlukan seperti oksigen, masker, makanan, obat, vitamin, APD dan lain-lain," paparnya.

Di samping itu, masyarakat yang belum terpapar, diharapkan Gde Siriana, bisa membentuk kekebalan tubuhnya (imunitas) masing-masing dangan memenuhi makanan yang bergizi.

Upaya gotong royong untuk meningkatkan imunitas, menurut Gde Siriana, harus dengan bergotong royong. Sehingga, masyarakat tidak mengandalkan dan menunggu-nunggu bantua dari pemerintah.

"Jika tidak ada bantuan makanan dari pemerintah maka warga harus saling bantu. Kalau bisa tim relawannya warga lokal. Jadi tidak ada mobilitas tinggi keluar masuk RT lain," tandasnya.

Informasi mengenai 23 warga DKI Jakarta yang meninggal sewaktu Isoman disampaikan Suku DInas Perhubungan Jakarta Timur.

Puluhan jenazah pasien Covid-19 itu dievakuasi oleh petugas menggunakan ambulance pada Sabtu siang (10/7).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya