Berita

Wakil Ketua Komisi II DPR RI FPKB Luqman Hakim /RMOL

Politik

Tanggapi Ibas, PKB Tidak Melihat Indonesia Mengarah Ke Negara Gagal

JUMAT, 09 JULI 2021 | 15:06 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kekhawatiran Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) bahwa Indonesia akan menjadi negara atau bangsa gagal (Failed Nation ) akibat tidak mampu menyelamatkan rakyat dari pandemi Covid-19 dinilai terlalu berlebihan.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI fraksi PKB Luqman Hakim  mengatakan, hingga kini tidak ada tanda-tanda yang nyata Indonesia akan menjadi negara gagal.

"Terlalu berlebihan kekhawatiran Mas Ibas itu. Saya sama sekali tidak melihat tanda-tanda Indonesia sedang mengarah ke negara gagal," ujar Luqman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/7).

Politikus PKB ini menuturkan, dalam penanganan pandemi Covid-19 ada kekurangan di sana-sini, itu masih dalam batas wajar karena pemerintah juga sudah berupaya maksimal.

"Saya melihat pemerintah terbuka menerima kritik untuk menyempurnakan penanganan Covid-19. Buktinya, setelah desakan dari banyak pihak agar pulau Jawa di-lockdown, pemerintah menetapkan kebijakan PPKM Darurat Covid-19 Jawa dan Bali," tuturnya.

Atas dasar itu, Luqman menilai kekhawatiran putera Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu terlalu berlebihan hingga nyebut Indonesia bisa menjadi failed nation.   

"Mas Ibas terlalu berlebihan kekhawatirannya," pungkasnya.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sebelumnya merasa khawatir Indonesia akan menjadi negara atau bangsa yang gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyat dari pandemi Covid-19.

Pasalnya, kata Ibas, hingga kini masih terus terjadi lonjakan kasus Covid-19 dan angka kematian yang relatif tinggi beberapa hari ini.

"Begini ya, Covid-19 makin mengganas. Keluarga kita, sahabat kita dan orang-orang di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya," kata Ibas dalam keterangannya, Rabu (7/7) kemarin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya