Berita

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher/Net

Politik

Kartu Vaksin WNA Bukan Jaminan Aman Dari Covid-19

JUMAT, 09 JULI 2021 | 14:57 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Masuknya warga negara asing (WNA) ke Indonesia telah melukai hati rakyat Indonesia yang sedang menjalani Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama tiga pekan.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher bahkan masih diizinkannya WNA masuk merupakan tanda pemerintah tidak konsisten dalam menerapkan PPKM Darurat.

“Bagaimanana lonjakan kasus bisa dikendalikan jika potensi sumber penularan seperti masuknya WNA masih dibiarkan. PPKM Darurat seperti kebijakan setengah hati,“ kata Netty kepada wartawan, Jumat (9/7).


Izin masuk bagi WNA, kata Netty, dapat menimbulkan keraguan publik akan keseriusan pemerintah dalam pelaksanaan PPKM Darurat.

"Mobilitas masyarakat di dalam negeri, termasuk untuk mencari nafkah keluarga, dibatasi. WFH seratus persen, sektor ekonomi non esensial pun dibatasi. Namun mengapa WNA malah dibiarkan masuk dengan alasan bekerja?” tegasnya.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini mengatakan, kartu vaksin yang menjadi syarat diizinkannya WNA masuk, tidak menjamin seseorang bisa terbebas dari penularan COVID-19. Di dalam negeri sendiri banyak yang sudah divaksin sampai tahap dua, tapi masih terpapar virus.

Vaksinasi, katanya, tidak lantas membuat orang yang sudah divaksin tidak dapat terpapar COVID-19.

“Jadi kalau dikatakan WNA boleh masuk karena mengantongi kartu vaksin, ini salah kaprah,” ujarnya.

Di Bali, sambung Netty, tingkat vaksinasi terbilang tinggi. Tapi justru  Bali juga yang angka positifnya tinggi. Atas alasan itu juga dia mengkritisi wacana pemerintah terkait program pariwisata berbasis vaksin. Sebab tidak ada jaminan keamanan.

“Ingat pemerintah sudah menyampaikan bahwa varian baru itu berasal dan datang dari luar negeri, antara lain, India dan Inggris. Seharusnya ada kebijakan pelarangan masuknya  WNA ke dalam negeri seperti yang dilakukan negara lain guna melindungi keselamatan rakyat,"  ujar Netty.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya