Berita

Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor/Net

Jaya Suprana

Terima Kasih, Pak Isran Noor!

JUMAT, 09 JULI 2021 | 11:36 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

KANTOR Berita Antara memberitakan bahwa Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor, menyatakan prihatin atas kondisi kerusakan lingkungan di wilayah setempat diduga karena aktivitas pertambangan batubara.

Ekologi

Isran Noor ketika peringatan puncak Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2021 di Balikpapan mengatakan, saat ini proses perizinan kegiatan pertambangan telah beralih ke pemerintah pusat.


Hal itu membuat pemerintah daerah khususnya provinsi tidak bisa berbuat banyak untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Diketahui, kegiatan pertambangan khususnya batu bara di wilayah Kaltim tumbuh subur. Bahkan tidak hanya perusahaan yang memiliki izin legal saja yang aktif beroperasi, namun perusahaan tanpa surat izin juga marak ikut mengeruk kandungan tambang tersebut.

Sejumlah bencana akibat pertambangan pun kerap disuarakan oleh para aktivis pertambangan. Di antaranya jalan umum rusak parah, longsor, hingga terjadinya musibah banjir besar.

"Jika saya bupati atau walikota mungkin saya bisa gugat. Tapi karena saya gubernur dan wakil pemerintah pusat di daerah, tentu tidak bisa. Artinya, sama dengan menggugat diri sendiri," tegas Isran.

Tanggung Jawab


Menurut Isran, untuk menertibkan itu, maka hanya satu kata saja yang diinginkan kepala daerah, khususnya Kaltim. Yaitu adanya aturan yang menetapkan kepala daerah memiliki tanggung jawab moral terhadap pengawasan pertambangan.

Saat ini, lanjut Isran, kata-kata yang dimaksud itu tidak ada dalam aturan perundang-undangan perizinan pertambangan.

"Jadi, satu kata saja, meski aturan itu ditarik ke pusat. Tetapi kepala daerah memiliki tanggung jawab moral dalam pengawasan pertambangan di lapangan. Itu saja yang diperlukan. Sehingga kepala daerah bisa berkoordinasi dengan pihak keamanan, baik TNI maupun Polri," ungkapnya.

Bagi Isran, hal itu penting agar pertambangan tidak merugikan masyarakat di lingkungan sekitar aktivitasnya. Produksi batubara masih diperlukan bagi pembangunan di sejumlah negara luar di Asia maupun Eropa. Diperkirakan lima hingga 10 tahun ke depan.

Too Good To Be True

Jika yang memberitakan seorang kepala daerah lebih berpihak ke rakyat ketimbang pengusaha bukan Kantor Berita Antara, saya yakin bahwa berita tersebut hoax. Sebab too good to be true. alias terlalu bagus sebagai kenyataan.

Tidak jelas alasan gubernur Kaltim lebih membela rakyatnya ketimbang para pengusaha batubara yang sebenarnya lebih menguntungkan dalam arti duit bagi pemerintah daerah.Namun apapun alasannya jelas keberpihakan penguasa kepada rakyat hukumnya wajib untuk dihormati dan dihargai.

Saya yakin Presiden Jokowi yang senantiasa berpihak kepada rakyat pasti juga menghargai apa yang dilakukan oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor.

Dari ucapannya dapat disimpulkan bahwa beliau adalah seorang kepala daerah yang benar-benar berbudi-pekerti dan berakhlak sadar-lingkungan dan sadar-kemanusiaan dalam makna tulus selaras agenda Pembangunan Berkelanjutan yang telah disepakati oleh para negara anggota PBB termasuk Indonesia sebagai pedoman pembangunan planet bumi termasuk Indonesia tanpa merusak alam dan mengorbankan rakyat.

Keberpihakan Gubernur Kaltim terhadap rakyatnya benar-benar selaras dengan segenap makna adiluhur yang terkandung di dalam sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab maupun sila terakhir Pancasila yaitu Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia.

InsyaAllah, berita keberpihakan Kepala Daerah Kalimantan Timur kepada rakyatnya terbaca dan/atau terdengar oleh Presiden Jokowi, sehingga   berkenan menegaskan bahwa apa yang dilakukan Gubernur Kaltim terhadap rakyatnya sangat layak menjadi suri-teladan bagi para kepala daerah di seluruh Indonesia terhadap rakyat masing-masing.

Atas nama rakyat Indonesia terutama yang disingkirkan atas nama pembangunan, saya mengucapkan: Terima Kasih, Pak Isran Noor!

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya