Berita

Gubernur Papua, Lukas Enembe/Net

Politik

KRP: Rencana Kepulangan Lukas Enembe Ke Papua Jangan Dipolitisasi

JUMAT, 09 JULI 2021 | 11:02 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kepulangan Gubernur Papua, Lukas Enembe, yang dijadwalkan pada Kamis (8/7) "disambut" dengan undangan silaturahmi bersama masyarakat Papua di Jabodetabek dan Bandung. Undangan tersebut belakangan diketahui sebagai hoax belaka.

Untuk mencegah kabar hoax lain bermunculan, Koalisi Rakyat Papua (KRP) pun meminta Gubernur Papua segera balik ke Jayapura.

Ketua KRP, Diaz Gwijangge mengatakan, melalui informasi terbatas yang didapatkan pihaknya, setelah masa karantina mandiri di Jakarta Gubernur Lukas Enembe akan pulang ke Jayapura pada Kamis (8/7) pukul 16.00 WIB dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Informasi ini kemudian berubah dengan tiba-tiba pada tengah malam, Rabu (7/7) bahwa terjadi penundaan keberangkatan,” terangnya, saat jumpa Pers di Cave Sunsine Waena, Kamis (8/7), dikutip Kantor Berita RMOLPapua.

Dia mengaku KRP belum mendapatkan alasan yang pasti terkait penundaan kepulangan Gubernur Papua.

Lanjut Diaz, kemudian tersebar sebuah pesan melalui media sosial WhatsApp (WA) yang mengajak masyarakat Papua di Jabodetabek dan Bandung untuk bersilahturami dengan Gubernur Papua.

"Pertemuan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2021, pukul 10.00 WIB bertempat Apartemen the Masterpiece lantai 7 kamar 77A, Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan," jelasnya.

Namun, Diaz memastikan informasi tersebut adalah hoax. Dan hal ini juga sudah disampaikan Jurubicara Gubernur Papua, Muh Rifai Darus (MRD).

“Saya menyatakan bahwa pesan tersebut adalah hoax atau berita bohong,” ucap MRD dalam keterangannya (8/7).

Untuk Koalisi Rakyat Papua, menilai pemerintah pusat tidak sungguh-sungguh ingin membangun tanah Papua.

Hal ini terlihat dari tertundanya kepulangan Gubernur Lukas tanpa alasan yang jelas. Dikuti dengan WA silahturami Gubernur Papua dengan masyarakat Papua di Jakarta yang nyata-nyata hoax.

KRP juga mengingatkan pemerintah pusat di Jakarta segera memberikan akses yang luas bagi Gubernur Papua untuk kembali ke tanah Papua.

"Apabila Gubernur Papua, Bapak Lukas Enembe tidak balik ke tanah Papua dalam waktu 1x24 jam, maka KRP akan memfasilitasi masyarakat Papua dan Nusantara kembali turun jalan," tegas Diaz.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya