Berita

Polisi Haiti/AFP

Dunia

Polisi Identifikasi Tersangka Pembunuh Presiden Haiti, 26 Warga Kolombia Dan Dua Warga Amerika

JUMAT, 09 JULI 2021 | 09:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Polisi telah mengidentifikasi 28 tersangka yang diduga terkait dengan pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise. Dua dari mereka adalah warga Amerika Serikat (AS), sedangkan sisanya warga Kolombia.

Mengutip laporan polisi, Reuters pada Jumat (9/7) memuat, delapan dari 28 tersangka masih buron.

Sebelumnya, pada Kamis (8/7), Menteri Pemilihan dan Hubungan Antarpartai Mathias Pierre mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi seorang pria yang ditangkap polisi sebagai James Solages, seorang warga AS keturunan Haiti. Seorang pelaku lainnya juga diyakini orang Haiti-Amerika.

Sejauh ini, Departemen Luar Negeri AS belum mengonfirmasi status kewarganegaraan Soleges.

Berdasarkan laporan awal yang mengacu pada video dan saksi mata, tersangka pembunuh presiden adalah orang asing karena mereka berbicara dengan bahasa Spanyol dan Inggris. Bahkan mereka mengidentifikasi diri sebagai agen Badan Penegakan Narkoba AS (DEA), sebuah badan polisi federal AS.

DEA didirikan pada 1973 dengan tugas untuk menyelidiki kasus perdagangan narkoba internasional. DEA telah lama beroperasi di Kolombia, menargetkan petani kokain dan bandar narkoba di negara itu.

Rumor bahwa para pembunuh Moise adalah agen DEA telah dibantah oleh Dutabesar Haiti untuk AS, Bocchit Edmond.

"Mereka berpura-pura menjadi agen operasi DEA. Kami tahu itu salah karena mereka hanya ingin menutupi tindakan mengerikan itu," ujarnya.

Moise ditembak mati di kediamannya di Port-au-Prince pada Rabu pagi (7/7). Setelah kematian presiden, penjabat Perdana Menteri Claude Joseph, yang ditunjuk oleh Moïse, telah diakui sebagai pemimpin de facto oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sampai pemilihan presiden dan parlemen baru dapat diselenggarakan.

Joseph telah menerapkan keadaan darurat selama dua pekan, memberi polisi kekuatan luas untuk mengejar para pelaku.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya