Berita

Presiden RI Joko Widodo/Net

Politik

Belum Terlambat, Sebaiknya Jokowi Tidak Malu Lakukan Lockdown

KAMIS, 08 JULI 2021 | 18:27 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Penanganan Covid-19 di Indonesia dinilai belum total. Pemerintah masih saja ingin memadukan pendekatan kesehatan dan ekonomi dalam mengatasi lonjakan kasus.

Untuk itu, pemerintah menggunakan berbagai istilah PSBB, PPKM Mikro, dan PPKM Darurat. Semua kebijakan ini substansinya sama, yaitu tetap mengakomodir penanganan kesehatan dan ekonomi.

Pemerintah pusat juga tidak mau menutup pintu bagi WNA yang akan bekerja ke Indonesia. Ini artinya, pemerintah tetap membuka celah masuknya virus corona ke Indonesia melalui WNA.

Pengamat komunikasi politik Universitas Eda Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, kebijakan tidak mau menutup pintu bagi WNA mengindikasikan, pemerintah tetap mengedepankan sisi ekonomi.

"Pemerintah sangat pede kalau sisi kesehatan dan sisi ekonomi dapat berjalan seiring dalam mengatasi Covid-19," ujar Jamiluddin, Kamis (8/7).

Selain itu, pemerintah pusat seolah tidak mendengar aspirasi dari daerah dalam penanganan Covid-19.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono misalnya, sempat mewacanakan akan melakukan lockdown. Namun wacana ini kemudian hilang karena diinformasikan Jogja tidak cukup dana melaksanakan lockdown.

"Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga diinformasikan mengajukan PSBB diperketat, namun pemerintah pusat konon menolaknya," kata Jamiluddin.

Berbagai elemen masyarakat juga banyak yang meminta agar pemerintah pusat melakukan lockdown. Pemerintah pusat tidak menggubrisnya dengan tetap mengeluarkan kebijakan yang tidak aspiratif.

Menurut Jamiluddin, pemerintah pusat terkesan begitu alergi mendengar lockdown. Padahal, belajar dari penanganan Covid-19 di banyak negara, kebijakan lockdown telah membawa banyak negara mulai hidup relatif normal.

"Sementara pendekatan yang dipilih pemerintah saat ini bukan meminimalkan kasus Covid-19, tapi justru sebaliknya," imbuh dia.

Jadi, jelas Jamiluddin, kinerja pemerintahan Presiden Jokowi sangat buruk dalam penanganan Covid-19. Hal ini kiranya menjadi pemicu banyaknya suara sumbang terjadap pemerintahan saat ini.

Sebelum terlambat, sebaiknya Jokowi tidak malu melakukan lockdown. Kebijakan ini sudah terbukti efektifitasnya di berbagai negara.

"Jokowi tentu tak ingin dinilai gagal dalam melindungi rakyatnya dari ancaman Covid-19. Sebab itu amanah pembukaan UUD1945 yang harus dipegang teguh pemimpin negeri tercinta," ucap Jamiluddin.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

UPDATE

Koalisi PAN dan Gerindra Kota Bogor Berlanjut di Pilwalkot 2024

Jumat, 26 April 2024 | 05:34

Budidaya Nila Salin di Karawang Hasilkan Omzet Puluhan Miliar

Jumat, 26 April 2024 | 05:11

Soal Pertemuan Prabowo-Mega, Gerindra: Sedang Kita Bangun, Insya Allah

Jumat, 26 April 2024 | 04:51

Puluhan Motor Hasil Curian

Jumat, 26 April 2024 | 04:38

Gerakan Koperasi: Melawan Kapitalisme, Menuju Sosialisme?

Jumat, 26 April 2024 | 04:12

Menang Dramatis Lawan Laskar Taeguk, Tim Garuda Lolos Semifinal Piala Asia U-23

Jumat, 26 April 2024 | 03:33

Guyon PKB-PKS

Jumat, 26 April 2024 | 03:18

Pilot Project Budidaya Udang Tradisional Makin Moncer di Maros

Jumat, 26 April 2024 | 02:57

Gerindra Dukung Ahmad Ali Maju Pilgub Sulteng

Jumat, 26 April 2024 | 02:32

Hasil Jual Motor Curian Digunakan Pelaku untuk Modal Judi Slot

Jumat, 26 April 2024 | 02:11

Selengkapnya