Berita

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M Abdul Hakam/RMOLJateng

Nusantara

Meski Sudah Dibatasi, Mobilitas Kota Semarang Tertinggi Selama PPKM Darurat

KAMIS, 08 JULI 2021 | 16:28 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Selama enam hari penerapan PPKM Darurat di Jawa-Bali, Kota Semarang masih menduduki peringkat pertama dalam angka mobilitas masyarakat.

"Pak Luhut (Menko Marinvest) menyampaikan dua hari lalu, mobilitas seseorang di tingkat Jawa Bali itu tertinggi di Kota Semarang, (penurunan mobilitasnya) baru 19 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M Abdul Hakam, saat ditemui di kantornya, Kamis (8/7).

"Artinya kalau kita bisa menurunkan mobilitas, pasti akan menurunkan kasusnya. Karena kasus kita masih banyak, jadi belum signifikan jika melihat penurunannya dalam 2-3 hari ini,” tambahnya.


Dalam PPKM Darurat, Kota Semarang menerapkan WFH 100% untuk perusahaan nonesensial hingga penutupan lebih awal sektor-sektor usaha esensial. Hal ini dimaksudkan untuk menekan laju perpindahan seseorang yang menjadi salah satu pemicu bertambahnya kasus harian Covid-19.

Hakam berharap setelah 10 Juli kasus di Kota Semarang akan melandai dengan signifikan. Bahkan diharapkan dalam satu minggu ke depan penurunan mobilitas bisa mencapai 30 persen dari target 50 persen yang dipasang selama masa PPKM Darurat.

"Targetnya sih bisa lebih dari 50 persen, tapi seperti yang disampaikan Pak Luhut kemarin, hari ini bisa turun jadi 30 persen, karena mereka kan memantaunya pakai satelit langsung ngitungnya,” ungkap Hakam.

Sementara itu, Kasi Penertiban Dinas Perhubungan Kota Semarang, Antonius Hariyanto mengatakan, Dishub juga melakukan sejumlah ruas jalan untuk menekan laju mobilitas masyarakat Kota Semarang.

"Menindaklanjuti kebijakan PPKM Darurat, kami menutup sekitar 17 ruas jalan di Kota Semarang, hal ini dilakukan untuk membatasi pergerakan warga selama masa PPKM Darurat berlangsung,” kata Antonius.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya