Berita

Aparat keamanan Myanmar/Net

Dunia

PBB: Dunia Telah Mengecewakan Rakyat Myanmar

RABU, 07 JULI 2021 | 23:04 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dunia telah mengecewakan rakyat Myanmar dengan gagal mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan militer.

Demikian yang dikatakan oleh pelapor khusus PBB Thomas Andrews di hadapan Dewan HAM PBB pada Rabu (7/7), seperti dilaporkan Reuters.

Dalam pernyataannya, andres mengecam serangan sistematis dan meluas terhadap rakyat Myanmar sejak kudeta pada 1 Februari lalu.

"Pasukan junta militer telah membunuh sekitar 900 orang, memaksa ratusan ribu orang mengungsi, menyiksa banyak orang, termasuk menyiksa orang dalam tahanan sampai mati, menghilangkan jumlah yang tak terhitung, dan secara sewenang-wenang menahan hampir 6.000 orang," ungkapnya.

Menurut penuturan Andrews, beberapa tindakan yang dilakukan junta merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Militer bahkan telah memangkas pasokan makanan, air, dan obat-obatan bagi warga yang mengungsi karena serangan di desa-desa.

Ia kemudian menyoroti tidak adanya upaya untuk mengendalikan pelanggaran HAM yang terjadi di Myanmar oleh komunitas internasional.

"Komunitas internasional mengecewakan rakyat Myanmar... komunitas internasional sejauh ini gagal mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghentikan pelanggaran," tegasnya.

Andrews memperingatkan, saat ini rakyat Myanmar sangat membutuhkan bantuan dari komunitas internasional, dan diperlukan tindakan segera sebelum terlambat.

"Beberapa di Myanmar telah kehilangan harapan bahwa bantuan dari komunitas internasional akan datang dan malah berusaha membela diri melalui pembentukan pasukan pertahanan dan tindakan sabotase," tambahnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya