Berita

Update kasus Covid-19 per hari hampir tembus 30 ribu kasus/Repro

Politik

Kasus Covid-19 Meroket Tajam, Kemenkes Diminta Aktifkan Kembali Taskforce Covid-19

SENIN, 05 JULI 2021 | 23:05 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kementerian Kesehatan sebaiknya mengaktifkan kembali taskforce Covid-19 untuk merespons terus meningkatnya kasus baru dan angka kematian karena virus corona.

Begitu yang disampaikan mantan tenaga ahli kemenkes, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Andi lewat keterangan persnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/7).

“Keputusan Presiden memberlakukan PPKM Darurat antara lain harus dijawab dengan pengambilan keputusan yang cepat di lapangan. Itulah urgensi diaktifkannya kembali taskforce Covid-19 Kemenkes,” kata mantan tenaga ahli Kemenkes, Andi.


Andi menyebut terus naiknya kasus baru Covid-19 belakangan ini sebagai kondisi yang sangat mengkawatirkan.

"Kita tahu sudah banyak pasien yang tak tertangani. Bahkan banyak yang meninggal sebelum mendapat perawatan di rumah sakit,” ujarnya.

Jumlah kasus baru dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia belakanga ini  berturut – turut memecahkan rekor. Dalam dua puluh empat jam terkahir, sampai Minggu (4/7) siang, kembali pecah rekor dengan total kasus baru sebanyak 27. 233 dan 555 orang meninggal  dunia.

Andi menuturkan, taskforce Covid-19 Kemenkes diterjunkan ke daerah terutama ke wilayah yang harus mendapat perhatian khusus terkait kasus baru dan angka kematian akibat virus corona.

Kehadiran mereka, kata Andi untuk memastikan setiap pasien Covid-19 tertangani dengan baik.

“Mereka bekerja sama dengan unit kerja Kemenkes daerah dan pihak pihak terkait sehingga penanganan pasien Covid-19  terarah dan terukur,” ujarnya.

Dia menambahkan, mereka yang bergerak ke daerah  adalah orang -orang  yang bisa mengambil keputusan. Seperti eselon tiga atau minimal eselon empat, sehingga apa yang diperlukan di daerah bisa dieksekusi dengan cepat.

“Mereka dikordinatori oleh para eselon satu dan dipantau langsung oleh Menteri Kesehatan, karena masalah di lapangan bisa berkembang dalam waktu yang sangat cepat,” katanya.

Dalam kondisi darurat seperti sekarang, tambah Andi, perkembangan di daerah tak cukup hanya  dipantau  melalui rapat virtual.

Menurutnya, jika perlu di daerah yang jumlah kasus Covid-19 nya tinggi, tim taskforce dipimpin langsung oleh Menteri  Kesehatan.

“Intinya kan pembagian tugas. Tim  Satgas Covid-19 di bawah komando BNPB dan TNI-Polri fokus ke pencegahan, yaitu pendisiplinan protokol kesehatan. Sedangkan Kemenkes fokus ke penanganan pasien. Bagaimana menekan angka kematian, yang berhubungan erat dengan fasyankes,” ujarnya.

Menurut Andi , di era Menkes Terawan dulu,  keberadaan taskforce Covid-19 berhasil meredam berbagai persoalan terkait penanganan pasien yang terinfeksi virus corona.

Terkait pemberlakuan PPKM Darurat, tambah Andi, Satgas Covid-19 tingkat RT/RW harus aktif berkolaborasi dengan pihak Babinkamtibmas dan Babinsa dalam pendisiplinan protokol kesehatan.

“Selain itu juga berkoordinasi dengan Puskesmas. Terutama terkait pendampingan pasien yang melakukan isolasi mandiri. Karena banyak pasien yang meninggal karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya