Berita

Koordinator DEEP Karawang, Gustiawan/RMOLJabar

Politik

Desak Pemerintah Tutup Pintu Masuk Internasional, DEEP Karawang: Ini Sudah Mendesak Dan Darurat

SENIN, 05 JULI 2021 | 11:37 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kabar kembali masuknya sejumlah warga negara asing (WNA) di tengah penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat jelas tak menunjukkan empati kepada masyarakat yang dipaksa berdiam di rumah dan kehilangan penghasilan.

Bagi Koordinator Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Karawang, Gustiawan, kejadian itu sangat melukai hati rakyat Indonesia. Sebab, masyarakat diminta untuk membatasi diri dalam segala urusan namun di lain pihak WNA bisa bebas masuk ke Indonesia. Padahal saat ini Indonesia sudah dimasuki varian baru Covid-19 yang jelas-jelas berasal dari luar negeri.

"Maka akan sangat percuma jika di dalam negeri mobilitas domestik dibatasi, namun mobilitas internasional yang berpotensi membawa virus dibiarkan bebas. Ini sangat kontraproduktif dengan upaya yang tengah di lakukan," ucap Gustiawan kepada Kantor Berita RMOLJabar, Minggu (4/7)

Gustiawan pun mendesak pemerintah segera mengeluarkan kebijakan menutup akses penerbangan Internasional, terutama penerbangan masuk dari luar negeri guna mendukung penerapan PPKM Darurat.

Ia menilai pejabat yang melakukan pembiaran itu tak berempati terhadap penderitaan dan kerugian rakyat Indonesia akibat PPKM Darurat demi meredam lonjakan kasus Covid-19.

"Nilai ekonomi yang didapat melalui penerbangan Internasional ini tidak akan sebanding dengan kerepotan yang didapat manakala kasus Covid-19 kembali melonjak," ujarnya.

Gustiawan juga mengingatkan bahwa varian Covid-19 yang saat ini menjangkiti jutaan rakyat Indonesia berasal dari luar negeri. Ia meyakini penutupan pintu masuk ke tanah air jadi faktor krusial dalam menghentikan pandemi yang sudah merusak berbagai sektor kehidupan.

"Hal ini sangat mendesak dan darurat untuk dilaksanakan oleh Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan," pungkasnya.

Sebanyak 20 TKA asal China dikabarkan masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Hal ini terjadi justru saat Pemerintah tengah menerapkan PPKM Darurat untuk wilayah Jawa-Bali.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya