Berita

Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik/Net

Politik

Di Saat Pandemi, Pemimpin Inkompeten Jauh Lebih Berbahaya Dibanding Virus Corona

SENIN, 05 JULI 2021 | 11:23 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Varian Covid-19 yang berasal dari negara lain ternyata bukan menjadi hal yang paling berbahaya di tengah melonjaknya virus corona dalam beberapa pekan terakhir.

Secara satire, politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik menyebut bahwa pemimpin yang tidak memiliki kompetensi dalam memimpin penanganan wabah jauh lebih berbahaya ketimbang virus Covid-19 varian dari luar negeri.

“Dalam kepungan pandemi, ada yang jauh lebih berbahaya bagi rakyat Indonesia saat ini dibanding "Kadrun" atau bahkan virus Covid-19 varian apapun: Pemimpin yang inkompeten,” terangnya lewat akun Twitter pribadi, Senin (5/7).


“Maafkan keterusterangan saya,” sambung Rachland.

Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi itu sebelumnya juga sempat mengeluarkan kicauan yang bernada menyindir pemerintah yang dianggap kurang serius menanganan pandemi.

Salah satunya, Rachland menggambarkan bahwa pemerintah saat ini lebih memilih untuk menyelamatkan muka dengan menggenjot pembangunan infrastruktur. Pembangunan yang nantinya diharapkan bisa menjadi legasi pemerintahan saat ini. 

“Kalian bicara menyelamatkan nyawa, berduka karena kehilangan anggota keluarga. Lalu bagaimana dengan menyelamatkan muka? Bukankah setidaknya ada jalan dan bendungan bisa diselamatkan untuk kalian kenang? Di mana rasa keadilan? Di mana otak kalian? Bacot kalian mengganggu keamanan!” kicaunya.

Selain itu, Rachland dengan gaya satire juga menggambarkan bahwa di negeri ini seolah kematian merupakan takdir Tuhan. Di satu sisi, narasi presiden sudah bekerja keras hingga lupa sarapan justru terus dimunculkan.

“Sudahlah, kematian itu takdir Tuhan, meski tabung oksigen langka, layanan ICU, bahkan dipan di Rumah Sakit, sudah tak tersedia. Tentu, itu tak ada hubungannya dengan pemerintah. Presiden kita membanggakan, bekerja keras sampai tak pernah sarapan. Kalian harus lebih kasihan,” ujarnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya