Berita

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo/Repro

Politik

KAMI Se-Jawa: Rakyat Ditekan TKA China Dibebaskan, Jokowi Sungguh Keblinger

MINGGU, 04 JULI 2021 | 21:51 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat melalui PPKM Darurat nyatanya belum menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menekan laju penyebaran Covid-19.

Hal ini terlihat tatkala adanya puluhan tenaga kerja asing (TKA) asal China yang kembali masuk dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Hal ini kontras dengan sikap pemerintah yang memaksa rakyat dalam negeri untuk tidak keluyuran.

Ketidakseriusan pemerintah inilah yang saat ini menjadi kritikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) se-Jawa.

"Mobilisasi dan interaksi warga di dalam negeri ditekan sedemikian rupa, namun arus masuk masuk dari luar negeri dibebaskan, bahkan TKA Asing terutama China bebas masuk. Kebijakan Pemerintah Jokowi seperti ini sangat keblinger," demikian sikap KAMI se-Jawa yang diterima redaksi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/7).

Belum lagi soal penunjukan Luhut Binsar Panjaitan sebagai koordinator PPKM Darurat oleh Presiden Jokowi. Menurut KAMI, dasar hukum penunjukan ini sangat lemah.

Dari kacamata KAMI, Luhut bukanlah atasan kepala daerah yang dipilih oleh rakyat dan dilindungi UU Otonomi Daerah. Gubernur, Bupati dan Walikota bukan bawahan Luhut.

"Karena itu, dia tak berhak memberi perintah apalagi mengancam akan memecat pimpinan daerah bila tidak melaksanaka PPKM Darurat," tekan KAMI.

Oleh karenanya, KAMI meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk membatalkan penunjukan Luhut sebagai Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali.

"Luhut Binsar sangat tidak pantas menjadi Koordinator PPKM Wilayah Jawa Bali, untuk itu seharusnya dipecat," demikian sikap KAMI se-Jawa.

Populer

Yusron Ihza Mahendra Dilantik jadi Komisaris di PTDI

Jumat, 24 Maret 2023 | 04:51

Sengit, Pilkada Lampung Diprediksi Bakal Munculkan Lima Klaster Cagub

Kamis, 23 Maret 2023 | 04:49

Tidak Menyejahterakan, Pabrik Aqua di Klaten Didemo Warga

Jumat, 17 Maret 2023 | 23:49

Usut TPPU Budhi Sarwono, KPK Panggil Pejabat Pemkab Banjarnegara hingga Pedagang Material

Senin, 20 Maret 2023 | 13:13

Natalius Pigai: Jokowi Menghayal, Masa Papua Dapat Rp 1.000 Triliun

Selasa, 21 Maret 2023 | 19:58

Pengamat: Kunjungan Anies ke Surabaya Justru Akui Keberhasilan Kader PDI

Senin, 20 Maret 2023 | 04:57

Setelah Istri Brigjen Endar, Warganet Soroti Gaya Hidup Mewah Istri Kabareskrim Komjen Agus

Minggu, 19 Maret 2023 | 15:53

UPDATE

Barat Vs Rusia Memanas, Putin Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Minggu, 26 Maret 2023 | 06:17

Pengumuman Bacawapres Anies Baswedan Paling Lambat Sebulan Sebelum Pendaftaran ke KPU RI

Minggu, 26 Maret 2023 | 05:58

Nasdem Tantang Koalisi Lain Segera Deklarasi Capres Jagoannya

Minggu, 26 Maret 2023 | 05:38

Tutup Emosi

Minggu, 26 Maret 2023 | 05:17

Soal Larangan Bukber, JK: Kita Bukan ASN, Jadi Bebas-bebas Saja

Minggu, 26 Maret 2023 | 04:59

Siap Kooperatif, Rafael Alun Bantah Akan Kabur ke Luar Negeri

Minggu, 26 Maret 2023 | 04:42

Ayah Johnny G Plate Meninggal Dunia, Nasdem: Kami Doa Bersama dan Berbelasungkawa

Minggu, 26 Maret 2023 | 04:18

Sekjen PKS: Berbagi Ramadhan Harus Sampai ke Buncu-Buncu

Minggu, 26 Maret 2023 | 03:58

Suporter Persebaya yang Tak Bertiket Diminta Tidak Datang ke Semarang

Minggu, 26 Maret 2023 | 03:43

Soal Bacawapres Anies, AHY: Beliau yang Paling Tahu

Minggu, 26 Maret 2023 | 03:17

Selengkapnya