Berita

Emmy Hafizd/Net

Publika

Berterimakasihlah NTT & Indonesia Kepada Emmy Hafidz

MINGGU, 04 JULI 2021 | 21:38 WIB

SEPULUH tahun yang lalu Labuan Bajo bukan apa-apa. Daerah ini cuma desa, yang sepi serta pesisir dan pantai, yang tidak berbeda dengan pantai-pantai dari ribuan pulau-pulau lain.

Labuan Bajo waktu itu tidak pernah dilirik siapa pun dan tidak pernah dikunjungi turis atau siapa pun karena memang tidak akses untuk menuju ke sana. Daerah  dianggap sebagai daerah yang tidak penting untuk diingat, kecuali anak-anak sekolah menghapal dari buku akan adanya binatang purba di pulau Komodo.

Tetapi Labuan Bajo sekarang adalah daerah yang dikenal di seluruh jagad bumi karena jasa Emmy Hafizd, yang berkampanye duet dengan Jusuf Kalla.


Kebanyakan publik dan rakyat Indonesia mempunyai ingatan pendek sehingga kenangan untuk Emmy Hafidz ini penting untuk mengingatkan jasanya.

Emmy Hafizd adalah kakak kelas saya, tetapi sangat jarang bertemu di kampus atau setelah menyelesaikan kuliah di IPB. Saya menekuni bidang ekonomi, Emmy menekuni bidang lingkungan hidup. Kami saling kenal, sesekali bertemu dalam suatu seminar.

Emmy menjadi pimpinan Partai Nasdem, sebelumnya saya ikut mendirikan ormasnya bersama Anies, Ahok, dan lainnya. Itu pun juga tidak pernah bertemu.

Meskipun bukan kawan yang bertemu setiap hari, di kalangan alumni IPB, Emmy sangat dikenal dan menjadi kebanggaan karena kiprah dan karyanya. Apa yang dilakukan Emmy sangat penting untuk diingat, khususnya melakukan pemenangan hewan purba Komodo agar menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia baru.

Pekerjaan ini bersifat global dan kolektif yang melibatkan kelompk kecil yang berkampanye, yang perlu melibatkan puluhan atauratusan juta orang untuk berpartisipasi mendukungnya.

Untuk membuat gerakan kampanye khasahah kekayaan alam permai Indonesia, yakni Komodo, maka diperlukan tokoh nasional agar kampanye berjalan efektif.

Langkanya cerdas dengan menggaet Jusul Kalla, sebagai mantan wakil presiden, yang dikenal sigap, tulus dan total dalam bekerja. Jusuf Kalla berdiri di depan menjadi dutabesar Komodo dan sekaligus menjadi Ketua Dewan Pembina Yayasan Komodo.

Gerakan kolektif berhasil karena semakin banyak dukungan dari para artis sehingga dukungan SMS (belum ada wa ketika itu) tembus lebih dari 100 juta.   Akhirnya pada bulan Mei 2012, Taman Nasional Komodo ditetapkan menjadi satu keajaiban dunia, selain Halong Bay, Iguazu Falls, Jeju Island, Puerto Princesa Underground River, Table Mountain, dan Amazon.

Sukses proyek besar mengubah Labuan Bajo menjadi kota wisata yang mengagumkan karena eksistensi hewan purba, yang diakui sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia (New7wonder). Lapangan terbang dibangun, hotel-hotel bermunculan dan turis-turis dari berbagai belahan dunia datang untuk melihat the New 7 Wonder ini.

Kehebatan Emmy ini adalah legasinya yang mestinya tidak dan jangan dilupakan karena usaha keras itu mengalahkan 440 saingan dari 220 negara. Sukses ini bukan merupakan hal mudah sehingga saya mengusulkan Emmy mendapat bintang jasa dari negara.

Provinsi NTT seharusnya juga memberi penghargaan kepadanya, terutama menjaga passion-nya dalam lingkungan hidup.

Pantai Labuan Bajo, Pulau Rinca, Pulau Komodo sudah mulai rusak lingkungannya karena tidak terjaga. Sampah-sampah bertebaran tidak hanya mengganggu tetapi sudah merusak keindahan alamnya.

Didik J Rachbini
Alumni IPB, Rektor Universitas Paramadina

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya