Berita

Ketua Dewan Pembina Pusat Studi Politik dan Keamanan (Puspolkam) Indonesia, Firman Jaya Daeli, saat menjadi narasumber diskusi series Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk 'Halal-Haram Jokowi 3 Periode' yang disiarkan virtual oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Selasa.29 Juni/RMOL

Politik

Tiga Periode Tidak Ada Basis Legitimasi, Parpol Di Parlemen Juga Pasti Menolak

SELASA, 29 JUNI 2021 | 15:15 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Isu penambahan masa jabatan presiden dan wakil presiden menjadi tiga periode dianggap sebagai perusak tatanan demokrasi oleh Pusat Studi Politik dan Keamanan (Puspolkam) Indonesia.

Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia, Firman Jaya Daeli mengatakan, isu yang dikembangkan sejumlah oknum itu tidak punya basis legitimasi dalam konstitusi.

"Tiga periode itu tidak memiliki akar basis legitimasi, kita harus menghormati agenda reformasi yang digulirkan oleh rakyat," ujar Firman saat menjadi narasumber diskusi series Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk 'Halal-Haram Jokowi 3 Periode' yang disiarkan virtual oleh Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/6).

Di sisi lain, Firman juga meyakini bahwa partai-partai politik yang ada di parlemen akan menolak wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Pasalnya, partai politik tentu menyiapkan kaderisasi untuk kepemimpinan nasional setelah Presiden Joko Widodo purna tugas pada tahun 2024 mendatang.

"Saya yakin seyakin-yakinnya, Jokowi sendiri juga sudah menolak ya, kalau politik praktis mungkin susah di parlemen menyetujui ini, akan merusak sirkulasi pendidikan kader kepemimpinan nasional," tuturnya.

Lebih dari itu, Firman melihat banyak potensi di seluruh partai politik yang ada untuk menjadi calon pemimpin masa depan Indonesia. Sehingga, bukan tidak mungkin isu presiden tiga periode bakal ditentang banyak pihak.

"Tentu parpol menyiapkan formasi kepemimpinan nasional. Maka pasti ada perlawanan kultural secara diam-diam dari parpol," demikian politisi senior PDI Perjuangan itu.

Selain Firman, turut hadir sebagai pembicara Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer, dan aktivis demokrasi, Firman Tendry.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya