Berita

Misi China untuk PBB, Jiang Duan, berbicara selama sidang Dewan HAM PBB di jenewa, 28 Juni 2021/Net

Dunia

China Desak Jepang Akui Sejarah Agresi Soal Perbudakan Seks Selama Perang Dunia II

SELASA, 29 JUNI 2021 | 07:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Misi China untuk PBB, Jiang Duan, mendesak Jepang untuk menyelesaikan secara bertanggung jawab masalah perbudakan seks yang tersisa dari sejarah.   

Pernyataan Delegasi China pada Dialog Interaktif dengan Pelapor Khusus tentang Kekerasan terhadap Perempuan pada Sidang ke- 47 Dewan HAM PBB mengupas tentang kejahatan seksual yang sistemik selama Perang Dunia II.

Pelapor Khusus menyebutkan, selama Perang Dunia II tentara Jepang melakukan pemerkosaan massal di Nanjing, China, dan secara paksa merekrut 'wanita penghibur' di banyak negara.

"Ini adalah fakta sejarah yang tak terbantahkan yang tidak dapat disangkal. Namun, hingga hari ini, banyak orang di Jepang yang berusaha menyangkal kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh agresor militer Jepang," kata Jian Duan, menambahkan bahwa pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia di negara-negara yang menjadi korban perlu untuk diselesaikan.

“Kami mendesak Jepang untuk secara jujur ​​mengakui dan merenungkan sejarah agresinya, berhenti menyangkal dan mematuhi kewajiban hak asasi manusia internasionalnya, dan menangani masalah perbudakan seks 'wanita penghibur' yang tersisa dari sejarah secara jujur ​​dan bertanggung jawab," kata Jiang, seperti dikutip dari CGTN, Selasa (29/6).

Masalah budak seks telah menjadi sumber perselisihan yang menyakitkan antara China dan Jepang, dan telah sering diangkat dalam sidang PBB. Korbannya bukan hanya dari China tetapi juga Korea Selatan, Taiwan dan Australia, Filipina serta Jepang.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya