Berita

Anggota Komisi IX DPR RI fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Pataonan Daulay/Net

Politik

Jokowi Ogah Lockdown, Saleh Daulay: PPKM Mikro Itu Sudah Berjilid-jilid, Saya Enggak Yakin!

KAMIS, 24 JUNI 2021 | 16:19 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Penegasan tidak ingin menerapkan penguncian atau lockdown yang disampaikan Presiden Joko Widodo dikritik Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Pataonan Daulay.

Saleh menilai, pernyataan Kepala Negara tidak tepat menyamakan esensi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro dengan lockdown, untuk tidak mengubah kebijakan penanganan Covid-19.

Padahal, Anggota Komisi IX DPR RI ini melihat pelaksanaan PPKM Mikro jauh berbeda dengan lockdown. Karena dirinya sudah mengevaluasi pelaksanaan PPKM Mikro yang berjalan selama 12 kali perpanjangan.


Di mana hasilnya, ia mendapatkan kesimpulan bahwa kebijakan tersebut masih membuka ruang interaksi masyarakat di luar rumah, yang notabene menjadi sumber dari transmisi virus Covid-19.

Sementara, lockdown memastikan aktivitas masyarakat terkunci atau tidak diperbolehkan keluar dari rumah selama masa yang ditentukan. Sehingga, transmisi virus Covid-19 bisa ditekan.

"Karena itu, menurut saya tetap ada perbedaan, tapi ya silakan saja. Wajar masyarakat menyampaikan pertanyaan dan usulan (lockdown), sebab yang mereka rasakan tidak seperti itu, mereka ingin terhindar dari bahaya Covid-19 ini," ujar Saleh kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (24/6).

"Jadi, saya berpendapat bahwa lockdown dan PPKM Mikro tidak sama, dicoba lah dengan program alternatif baru, kalau masih tetap pakai PPKM Mikro saya enggak yakin hasilnya bisa maksimal," sambungnya.

Sebagai bagian dari evaluasi, Saleh meminta pemerintah mencari alternatif kebijakan penanganan Covid-19 selain PPKM Mikro.

"Pemerintah sudah memberlakukan PPKM ini sudah jauh hari, dan sudah berjilid-jilid itu sampai jliid terakhir ini jilid ke 12 kalau enggak salah, tapi kan hasilnya tetap tidak maksimal," tuturnya.

Maka dari itu, Saleh mendorong agar pemerintah bisa mengevaluasi program penanganan Covid-19 yang diterapkan saat ini, apakah berdampak terhadap kesehatan masyarakat atau tidak, dan apakah butuh dilakukan secara menyeluruh (makro) atau mikro seperti saat ini.

Dengan begitu, Saleh memandang akan ada solusi praktis untuk penanganan lonjakan kasus positif Covid-19 yang totalnya sudah mencapai 2 juta orang terinfeksi.

"Menurut saya mau mikro mau makro sekarang ini harus dievaluasi, sebab saat ini penyebaran virus Covid-19 itu bukan malah turun tapi masih terus naik, dan eskalasinya sangat tinggi sekali,” tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya