Berita

Ahli ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Prof. Didik J. Rachbini/Net

Politik

Utang Menumpuk, Sementara Energi Kita Habis Untuk Akrobat Politik Presiden 3 Periode

Pemeimpin Tidak Cekatan Menangani Pandemi
KAMIS, 24 JUNI 2021 | 13:14 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ahli ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Prof. Didik J. Rachbini memberikan saran kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah utang dengan mendorong ekonomi dengan strategi ekspor, meningkatkan daya saing, dan penyesuaian struktural.

Namun, menurutnya hal itu tidak mudah dilakukan karena adanya krisis pandemi Covid-19, dan kapasitas kepemimpinan saat ini yang tidak cekatan dalam penanganan pandemi, serta problem relasi politik yang rusak.

"Jadi, masyarakat akan menerima konsekuensi utang yang berat di masa yang akan datang. Lebih komplikasi lagi karena ada akrobat politik yang dibiarkan, dianggap indah dan dimainkan terus, banyak oknum yang mendorong tiga periode," tegas Didik kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (24/6).

Dia menambahkan, energi politik Indonesia saat ini habis karena banyaknya unsur politis dalam setiap kebijakan pemerintah, sehingga permasalahan ekonomi nasional tidak mendapatkan solusi yang baik.

"Energi politik habis untuk akrobat politik seperti ini, bukan untuk solusi kegentingan pandemi dan ekonomi. Akrobat politik presiden tiga periode tersebut jika dibiarkan semakin besar kekuatannya, akan menimulkan resistensi dan bahkan benturan politik lebih berat," ujar Didik.

Rektor Universitas Paramadina itu menambahkan, ujian terhadap syahwat politik itu memang berat.

"Politik rusak, ekonomi rusak, sehingga seorang Soekarno pun tidak mampu menahan kerusakan entropis tersebut, apalagi cuma pemimpin dengan kelas jauh di bawahnya," ucap Didik.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

UPDATE

Gegara Tidak Dipinjami Uang, Tante Nekat Habisi Nyawa Keponakan

Rabu, 24 April 2024 | 23:50

Rupiah Melemah, Suku Bunga BI Naik Jadi 6,25 Persen

Rabu, 24 April 2024 | 23:47

Amankan Posisi Ketum PKB, Cak Imin Harus Merapat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 23:20

Aktivis Pergerakan Punya Peran Penting dalam Kemenangan Prabowo

Rabu, 24 April 2024 | 23:03

BPJPH Yakinkan Negara OKI Soal Implementasi Wajib Halal Oktober 2024

Rabu, 24 April 2024 | 22:47

Gibran Belanja Masalah Seluruh Indonesia

Rabu, 24 April 2024 | 22:43

Si Doel Lebih Dibutuhkan Banten Dibanding Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 22:33

Kehadiran Amin di KPU Melegitimasi Kemenangan Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 22:03

Cik Ujang Pastikan DPD Demokrat Sumsel Tak Ada Polemik

Rabu, 24 April 2024 | 21:43

Petugas Rutan Palembang Diperiksa Buntut Foto Bacagub Sumsel dan Alex Noerdin di Lapas Beredar

Rabu, 24 April 2024 | 21:37

Selengkapnya