Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud/Net
Kerajaan Arab Saudi ikut mengomentari pemerintahan baru Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Naftali Bennett, menggantikan Benjamin Netanyahu yang sudah 12 tahun berkuasa.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud menyebut kerajaan tidak peduli dengan pemerintahan baru Israel karena keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik.
"Kami tidak memiliki hubungan dengan Israel dan perubahan pemerintahan di dalamnya tidak mempengaruhi kami," ujarnya dalam konferensi pers di Wina, Austria pada Selasa (22/6), seperti dikutip
Saudi Gazette.
Bennett telah dipilih oleh Knesset sebagai perdana menteri baru dalam pemungutan suara pada 13 Juni lalu. Ia berhasil memimpin pemerintahan koalisi sayap kanan, kiri, tengah, dan kekuatan konservatif Arab untuk menggulingkan Netanyahu.
Ia juga telah mencetak sejarah dengan membawa masuk partai Ra'am, faksi Arab pertama yang bergabung dalam pemerintahan Israel untuk beberapa dekade.
Pemimpin partai, Mansour Abbas, menandatangani perjanjian untuk mendukung pemerintah koalisi yang dibentuk oleh pemimpin partai Yesh Atid Yair Lapid dan ketua partai sayap kanan Yamina Naftali Bennett.
Arab Saudi, seperti kebanyakan negara Arab lainnya, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, laporan sering menunjukkan beberapa kerja sama diplomatik di belakang layar karena keduanya memiliki kepentingan bersama dalam menentang pengaruh Iran di wilayah tersebut.