Berita

Penasihat Relawan Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024, M. Qodari/Repro

Politik

Andi Yusran: Gagasan Qodari Usung Jokowi-Prabowo Di Pilpres 2024 Menista Demokrasi

SENIN, 21 JUNI 2021 | 05:06 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Gelombang kritik terhadap upaya Joko Widodo presiden tiga periode terus muncul. M. Qodari selaku inisiator dinilai sekadar cari sensasi semata.

Pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran mensinyalir inisiasi pendirian Sekna Jokowi-Prabowo untuk pemilihan presiden tahun 2024 mendatang hanyalah bermotif projek semata.

"Gagasan usulan tiga periode kepada Jokowi jangan-jangan bermotif ‘projek’ ketimbang motif intelektual," demikian kata Andi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/6).


Analisa Andi, ada beberapa kelemahan dari gagasan Jokowi 3 periode.

Pertama, gagasa itu menabrak konstitusi. Meski dimunculkan wacana amandemen Konstitusi, tapi bisa dipastikan wacana amandemen halanya bermotif individu.

"Wacana amandemen tersebut berbasis kepentingan politik individual dan bukan didasari atas pertimbangan penguatan sistem politik yang lebih demokratik," urai Andi.

Argumentasi kelemahan kedua, dalam membaca peta politik dan perilaku pemilih, Qodari terkesan mencoba menduplikasi perilaku pemilih pada tahun 2019 ke tahun 2024 mendatang.

Qodari, di mata Andi, seakan yakin jika Prabowo dipasangkan dengan Jokowi polarisasi masyarakat akan terhenti.

Analisa, Doktor olitik Universitas Padjajaran ini, peta politik berubah setelah Prabowo bergabung dengan rezim Jokowi.

"Jikapun Prabowo tandem dengan Jokowi, polarisasi akan tetap terjadi, polarisasi yang terjadi pada pemilu 2019 bermotif ideologis bukan karena daya tarik kandidat," demikian kata Andi.

Argumentasi kelemahan ketiga, dijelaskan Andi, gagasan yang diusung Qodari justru terkesan menista demokrasi karena dengan ide mengkawinkan Jokowi-Prabowo pada 2024 mendatang mengindikasikan proses demokratisasi yang telah dibangun sejak reformasi stagnan.

"Gagasan yang diusung  Qodari  justru akan ‘menista’ demokrasi yang prosesinya stagnan selama reformasi," pungkas Andi.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menjadi sosok dibalik usulan pasangan Jokowi-Prabowo dikawinkan untuk Pilpres 2024.

Alasan mengapa Jokowi perlu berpasangan dengan Prabowo Subianto karena menurut Qodari, dirinya tak ingin polarisasi di tengah masyarakat efek dari Pilpres 2014 dan 2019 menjadi bom waktu yang tiba-tiba meledak.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya