Berita

Unjuk rasa warga setelah Brasil catat setengah juta kematian akibat Covid-19/Net

Dunia

Brasil Catat Setengah Juta Kematian Karena Covid-19, Warga: Bolsonaro Melakukan Genosida

MINGGU, 20 JUNI 2021 | 08:45 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Brasil telah mencatat lebih dari setengah juta kematian akibat Covid-19. Angka yang membuat warga Brasil geram hingga melakukan unjuk rasa terhadap pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro.

Pada Sabtu (19/6), Kementerian Kesehatan Brasil telah mencatat lebih dari 500 ribu kematian akibat Covid-19. Itu merupakan angka kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.

Pada hari yang sama, di jalan-jalan seluruh Brasil ribuan orang menyalahkan Bolsonaro atas banyaknya kematian akibat Covid-19. Pemerintah dianggap gagal mendapatkan vaksin Covid-19 dan tidak tegas memberlakukan protokol kesehatan, termasuk memakai masker.

Pengunjuk rasa bahkan menyebut korban tewas akibat Covid-19 merupakan bentuk genosida yang dilakukan pemerintah terhadap rakyatnya.

"Kami memprotes pemerintah Bolsonaro yang melakukan genosida dengan tidak membeli vaksin dan tidak melakukan apa pun untuk merawat rakyatnya," ujar seorang pengunjuk rasa di Brasilia, Alilne Rabelo.

Dari laporan Reuters, aksi unjuk rasa digelar di 26 negara bagian. Mereka menyerukan Bolsonaro untuk turun dari jabatannya, sembari menabuh genderang, membawa spanduk dan bendera.

"Setengah juta alasan untuk menggulingkan Bolsonaro," seru para pengunjuk rasa di pusat kota Sao Paulo.

Di Sao Paulo, pengunjuk rasa memblokir jalan dengan membentangkan spanduk raksasa.

Pemerintahan Bolsonaro menghadapi kritik keras karena telah melewatkan kesempatan untuk membeli vaksin Covid-19. Pada Agustus hingga November tahun lalu, pemerintah diketahui tidak menanggapi tawaran Pfizer untuk menjual vaksinnya.

Di tengah pasokan vaksin yang sulit, hanya 11 persen orang Brasil yang telah divaksinasi penuh, sedangkan 29 persen sudah menerima suntikan pertama.

Sebuah komite khusus di Senat telah dibentuk untuk menyelidiki kegagalan pemerintahan Bolsonaro dalam menanggapi pandemi Covid-19.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya