Berita

Ebrahim Raisi/Net

Dunia

Mengenal Ebrahim Raisi, Ulama Konservatif Yang Menjadi Presiden Terpilih Iran

MINGGU, 20 JUNI 2021 | 07:20 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ebrahim Raisi telah dinyatakan sebagai presiden terpilih Iran, yang berhasil mengantongi lebih dari setengah total suara.

Berdasarkan pengumuman dari Menteri Dalam Negeri Rehman Fazli, Raisi berhasil mengumpulkan 17,92 juta suara atau 61,9 persen dalam jajak pendapat. Namun jumlah pemilih dalam tahun ini hanya mencapai 48,8 persen.

Lalu, siapakah Ebrahim Raisi?


Raisi merupakan seorang tokoh revolusioner konservatif yang lahir di Kota Mashhad, Provinsi Razai Khorasan, Iran pada 14 Desember 1960. Sebelum mengambil alih posisi Presiden Hassan Rouhani, ia menjabat sebagai hakim agung, seperti dimuat Al Jazeera.

Penerus Ayatollah Ali Khamenei

Ia tumbuh di tengah keluarga ulama. Seperti halnya Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Raisi merupakan sayyid atau keturunan Nabi Muhammad, sehingga mengenakan sorban berwarna hitam.

Pria dengan nama lengkap Ebrahim Raisi as-Sadati itu telah belajar agama di seminari Qom sejak usia 15 tahun, mendapat bimbingan dari beberapa ulama terkemuka, termasuk Khamenei.

Tidak mengherankan, nama Raisi disebut sebagai calon penerus Khamenei yang saat ini berusia 82 tahun ketika meninggal.

Bagian Komisi Kematian

Setelah revolusi, Raisi bergabung dengan kantor kejaksaan di Masjed Soleyman di barat daya Iran. Selama enam tahun berikutnya, ia menambah pengalamannya sebagai jaksa di beberapa yurisdiksi lain.

Perkembangan penting terjadi ketika dia pindah ke Teheran, pada 1985 setelah ditunjuk sebagai wakil jaksa.

Tiga tahun setelahnya, organisasi hak asasi manusia menyebut Raisi merupakan bagian dari "komisi kematian", yang mengawasi penghilangan dan eksekusi rahasia ribuan tahanan politik.

Raisi akan menjadi presiden Iran pertama yang menjadi sasaran sanksi Amerika Serikat, yang dijatuhkan pada 2019, atas dugaan perannya dalam eksekusi massal dan untuk menindak protes publik.

Amnesty International juga telah menyebut Raisi melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Setelah Khamenei menjadi pemimpin tertinggi pada 1989, Raisi memegang peran sebagai jaksa Teheran, kemudian mengepalai Organisasi Inspeksi Umum, dan menjabat sebagai wakil ketua hakim selama satu dekade hingga 2014.

Raisi dipromosikan menjadi jaksa agung Iran pada tahun 2014 dan tetap di posisi itu hingga 2016.

Ambisi Presiden

Ambisi Raisi menjadi presiden dimulai pada 2017, ketika ia mencalonkan diri untuk pertama kalinya dan menjadi penantang terkuat bagi Rouhani yang moderat.

Namun Raisi hanya berhasil mengumpulkan kurang dari 16 juta suara atau 38 persen, dalam pemilu yang melibatkan 73 persen pemilih itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya