Berita

Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi/Net

Politik

CBA: Proyek Food Estate Sumut Gagal, Rakyat Buntung Pemburu Rente Untung

JUMAT, 18 JUNI 2021 | 22:31 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Proyek Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan dianggap telah gagal seiring hasil panen yang tidak sesuai harapan.

Dari informasi awal yang dikumpulkan Center for Budget Analysis (CBA), panen proyek Food Estate tersebut jauh dari modal yang dikeluarkan pemerintah untuk mendanai proyek ini.

Hal ini karena tanaman yang ditanam pada kawasan Food Estate tidak sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada.

"Tanaman bawang merah dan bawang putih yang ditanam di lokasi tersebut belakangan tidak membuahkan hasil karena lahan tidak sesuai dengan karakteristik tanaman," kata Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, Jumat (18/6).

Kehadiran Food Estate yang lebih banyak melakukan aktivitas pengolahan atau pertanian juga sulit diterima masyarakat Humbang Hasundutan. Sebab menurut Uchok, karakteristik sosial ekonomi sekitar secara turun-temurun menggantungkan pendapatannya dari hutan.

"Mereka sejak lama sudah menjadi pengumpul getah kemenyan. Masyarakat pun tidak mendapatkan manfaat Food Estate karena proyek dipaksakan di lokasi yang tidak tepat," tegasnya.

Jika terus dipaksakan, Uchok memandang proyek Food Estate akan menguras APBN dan hanya menguntungkan kelompok-kelompok pemburu rente dari proyek ini.

"Sementara masyarakat dan negara tidak akan mendapatkan apapun dari proyek Food Estate ini," papar Uchok.

Pemerintah diketahui telah menyiapkan anggaran yang cukup besar untuk membiayai Food Estate di Humbang Hasundutan, yakni sebesar Rp 1,06 triliun.

Khusus untuk tahun 2020, anggaran yang telah dibelanjakan untuk Food Estate ini sebesar Rp 17,7 miliar. Namun dari anggaran yang telah dikeluarkan tersebut, hasil panen yang diperoleh jauh di bawahnya, yakni hanya ratusan juta rupiah.

Atas kegagalan proyek Food Estate ini, Center for Budget Analysis meminta agar pemerintah melakukan langkah-langkah yang bisa mengurangi kerugian negara. Pertama, mengevaluasi total proyek Food Estate.

"Jika tidak memberikan manfaat dan malah menimbulkan kerugian, proyek ini harus dihentikan," jelasnya.

Kedua, lahan milik negara yang digunakan untuk Food Estate harus diawasi ketat agar tidak ada upaya privatisasi, yang pada akhirnya menguntungkan segelintir pihak, utamanya para pemodal dan pemburu rente.

"Ketiga, kami meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengembalikan fungsi lahan menjadi hutan negara," tandasnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya