Berita

Lima perhimpunan dokter spesialis/Rep

Kesehatan

Lima Perhimpunan Dokter Spesialis Minta Pemerintah Kembali Menerapkan PPKM

JUMAT, 18 JUNI 2021 | 14:31 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pemerintah pusat didorong agar menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara menyeluruh dan serentak terutama di Pulau Jawa.

Dorongan atau rekomendasi itu disampaikan oleh perhimpunan dokter‐dokter spesialis yang terdiri dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI).

Baru‐baru ini kasus Covid‐19 di Indonesia meningkat sangat tajam. Berdasarkan data kasus harian dari Satgas Covid‐19 pada 15 Mei 2021 angka penambahan kasus Covid‐19 yaitu 2385 kasus. Kemudian kasus perlahan meningkat dan semakin meningkat tajam, tercatat pada 15 Juni terdapat 8161 kasus, 16 Juni terdapat 9.944 kasus dan kasus per 17 Juni 2021 sebanyak 12.624 kasus.


Jika dibandingkan dengan data 15 Mei, terjadi peningkatan kasus pada 17 Juni sekitar 500 persen, diikuti dengan peningkatan kasus kematian berkaitan dengan Covid‐19.

Berdasarkan dari Dinkes DKI Jakarta bed occupation rate (BOR) untuk ruang isolasi dan ICU sudah hampir penuh. Data sampai 17 Juni 2021 tercatat sekitar 8.000 tempat tidur isolasi yang tersedia, sudah terisi 84 persen dan ruang ICU sudah terisi 74 persen. Sistem Kesehatan Indonesia dapat colaps jika pihak yang berwenang dan terlibat tidak segera melakukan upaya‐upaya maksimal untuk penanganan Covid‐19 ini.

Berdasarkan data kasus Covid‐19 harian, sejak diberlakukannya PPKM pada 11 Januari 2021, kasus pada Februari mulai turun. Pada awal‐awal Covid‐19 hanya di Jakarta, pembatasan kegiatan masyarakat dapat hanya di DKI Jakarta. Namun, setelah merebak, maka pembatasan harus semua wilayah, terutama se‐Jawa.

Pada awalnya pembatasan dilakukan oleh pemerintah daerah setempat, seperti PSBB, sekarang kewenangan ditentukan oleh pemerintah pusat melalui PPKM. Pemberlakuan PPKM di berbagai wilayah terutama se‐Jawa terlihat penurunan angka kasus pada bulan Februari. Namun, saat ini kasus Covid‐19 kembali menaik tajam pada Juni dan merebak di berbagai wilayah di Indonesia.

Setelah memberlakukan PPKM secara menyeluruh dan serentak terutama di Pulau Jawa, perhimpunan dokter‐dokter spesialis meminta kepada pemerintah atau pihak yang berwenang memastikan implementasi serta penerapan PPKM yang maksimal.

Langkah lain, pemerintah atau pihak yang berwenang juga direkomendasikan melakukan percepatan dan memastikan vaksinasi tercapai sesuai standar.

Pada sisi lain, diminta agar semua pihak lebih waspada terhadap varian baru Covid‐19 yang lebih mudah menyebar, mungkin lebih memperberat gejala, mungkin lebih meningkatkan kematian, dan mungkin menghilangkan efek vaksin.

"Lakukan tracing dan testing dengan lebih massif," isi keterangan tertulis perhimpunan dokter‐dokter spesialis yang dikeluarkan hari ini (Jumat, 18/6).

Poin terakhir rekomendasi mereka, agar masyarakat selalu dan tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak berpergian jika tidak mendesak, menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan lainnya.

"Mari kita sama-sama 'menderita' dan bersama‐sama berusaha sangat keras dan sangat maksimal dalam waktu yang singkat untuk kemudian bersama‐sama terbebas dari penderitaan ini untuk waktu yang panjang," tutup keterangan pers itu yang diakhiri dengan tanda tangan setiap instansi.

Yang menandatangani: Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) DR. Dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K), FISR, FAPSR; Ketua Umum Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) DR. Dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K‐KV, FINASIM, FACP; Ketua Umum Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (PERKI) DR. Dr. Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, FAPSIC, FACC,FESC, FSCAI; Ketua Umum Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) Prof. DR. Dr. Syafri Kamsul Arif, SpAn, KIC, KAKV; dan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. DR. Dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya