Berita

Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengikuti 8th ADMM Plus secara virtual/Ist

Politik

Berperan Penting Di Asia, Pengamat: Ekonomi Dan Pertahanan Indonesia Wajib Diperkuat

JUMAT, 18 JUNI 2021 | 13:44 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Fokus pembangunan ekonomi perlu dibarengi dengan membangun sektor pertahanan melalui modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) bila ingin menempatkan Indonesia kuat di kawasan Indo-Pasifik, termasuk ASEAN.

Bila kedua hal itu lemah, maka posisi Tanah Air tak strategis berhadapan dengan negara lainnya.

"Pembangunan pertahanan harus diimbangi dengan pembangunan ekonomi," kata pengamat hubungan internasional dari Universitas Pertamina, Ian Montratama kepada wartawan, Jumat (18/6).

Ia menjelaskan, pembangunan pertahanan sebenarnya telah dimulai sejak pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ditandai dengan terbitnya kebijakan Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force/MEF) dan terbagi menjadi tiga tahap.

Namun pada pelaksanaannya, anggaran pertahanan tidak mencukupi. Alokasi anggaran pertahanan Indonesia dari Produk Domestik Bruto (PSDB) masih jauh dari rata-rata.

"Yang jadi masalah, kebijakan itu tidak didukung anggaran pertahanan yang mencukupi. Akhirnya beliau harus berkompromi dan (alokasi anggaran alutsista) di bawah 1% (dari PDB)," jelasnya.

Di era Presiden Joko Widodo ini pun sudah terlihat keinginan pemerintah membangun pertahanan, sekali pun masih dalam rencana draf Rancangan Peraturan Presiden (Ranperpres) Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kemenhan-TNI Tahun 2020-2044.

Bila rancangan Perpres ini terealisasi, ia meyakini akan menjadi terobosan karena kontraknya dilakukan di awal namun pengadaannya jangka panjang selama 25 tahun.

"Hal tersebut membuat postur pertahanan terbangun secara utuh, berimbang dan hanya akan diadakan nanti setiap 20 tahun sekali (sesuai periode RPJPN)," urainya.

Hal ini baik karena bila pola perencanaan dan anggaran yang pernah diterapkan, pembangunan akan berjalan lambat sesuai ketersediaan anggaran. Hal ini berisiko mengingat kebijakan berpeluang berubah ketika pimpinan berganti.

"Risiko lainnya, harga alutsista meningkat sekitar 9 sampai 11 persen setiap tahunnya. Jika kita membeli banyak di depan, kita dapat menghindari risiko tingkat inflasi harga alutsista. Lebih banyak alutsista yang dapat kita adakan dengan anggaran yang sama," ujarnya.

Sejauh ini, ia melihat tidak adanya pembangunan pertahanan membuat posisi Indonesia masih lemah. Hal inilah yang mendasari Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memberi apresiasi kedewasaan AS dan China dalam penyelesaian konflik dalam pertemuan 8th ADMM Plus, Rabu lalu (16/6).

Dalam pertemuan 8th ADMM Plus secara virtual dari Kantor Kemhan, Prabowo sempat membicarakan isu-isu aktual yang sedang dihadapi ASEAN, salah satunya konflik AS dan China di LCS.

Dirinya membahas masalah tersebut mengingat ASEAN bagian dari kawasan Indo-Pasifik, yang dihuni lebih dari separuh penduduk dunia, 70 persen output ekonomi global diproduksi, dan dua pertiga dari seluruh kegiatan ekonomi dunia.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya