Politisi Partai Golkar, Meutya Hafid/Net
Hasil survei LSI Denny JA yang menempatkan Airlangga Hartarto masuk lima besar kandidat capres 2024 menunjukkan bahwa Ketua Umum Partai Golkar tersebut telah bekerja secara nyata.
Dalam Survei LSI Denny JA, elektabilitas Airlangga sebesar 5,8 persen, lebih tinggi dari Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 3,8 persen dan Ketua DPR RI Puan Maharani 2 persen.
Di atas Airlangga, ada Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan 23,5 persen, Ganjar Pranowo 15,5 persen, dan Anies Baswedan 13,8 persen.
Menurut anggota DPR RI Fraksi Golkar, Meutya Hafid, posisi capres tiga besar belum ada yang mencapai 25 persen, artinya kekuatannya cenderung masih imbang.
"Dalam arti tidak ada yang mencapai suara mayoritas. Kami memandang kontestasi di lapangan akan menarik dan masyarakat akan memilih berdasar kerja-kerja partai," kata Meutya, Kamis (17/6).
Golkar sendiri saat ini masih fokus pada kerja-kerja membantu pemerintah dalam hal kesehatan dan ekonomi. Hal tersebut sebagaimana posisi Airlangga sebagai Menko Perekonomian dan juga merangkap sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN).
Meutya juga melihat ada kans yang cukup besar bagi Golkar dan Airlangga. Masuknya Airlangga di posisi lima besar dan dianggap menjadi
king maker Pilpres 2024 diraih bahkan tanpa melakukan kampanye masif.
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat telah melihat kinerja apik Airlangga di pemerintahan, tanpa perlu melakukan kampanye yang jor-joran.
"Beliau (Airlangga) belum kampanye. Ini menjadi energi untuk Partai Golkar bahwa masyarakat mengapresiasi kinerja beliau sebagai Menko Perekonomian dan Ketua PC/PEN. Ini bukti beliau kerja nyata,†lanjut Ketua Majelis Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar ini.
Adapun survei LSI Denny JA dilakukan pada 28 Mei hingga 4 Juni 202 dengan mengambil sampel 1.200 responden, dengan metode
multistage random sampling.
Margin of error dalam survei tersebut sebesar 2,9 persen.