Berita

Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman/Net

Politik

Target Herd Immunity Jokowi Ke Anies Tak Realistis

KAMIS, 17 JUNI 2021 | 18:50 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Wilayah Provinsi DKI Jakarta diminta Presiden Joko Widodo untuk segera mencapai kekebalan komunal (herd immunity) pada Agustus 2021.

Jokowi mematok target yang cukup tinggi untuk mencapai hal tersebut. Yaitu, menyelesaikan vaksinasi Covid-19 kepada 7,5 juta penduduk DKI Jakarta.

Perintah Jokowi kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ini tidak masuk di akal epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman.

Dicky mengatakan, target yang ditetapkan Presiden kepada Anies perlu dikaji kembali. Sebab, angka yang 7,5 juta itu ditetapkan Jokowi pada saat Covid-19 belum terkendali.

"Itu tidak tepat dan tidak realistis," ujar Dicky saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/6).

Selain itu, sampai saat ini DKI Jakarta baru memvaksin sekitar 1,8 juta penduduknya. Jika dihitung dengan target yang dipatok Jokowi, maka masih ada sekitar 5,7 juta penduduk yang belum divaksin.

Artinya, untuk mencapai herd immunity di bulan Agustus, dengan sisa waktu yang ada Pemprov DKI mesti melakukan vaksinasi dalam sehari sebanyak 75.000 penduduknya.

Menurut Dicky, mencapai angka 75.000 vaksinasi bukan sesuatu yang mudah. Karena, untuk membentuk kekebalan komunal juga ditentukan dua hal. Yaitu, angka reproduksi kasus dan efikasi vaksin Covid-19 yang digunakan.

Untuk angka reproduksi kasus di Indonesia, Dicky mencatat angkanya masih berada di posisi kedua. Artinya, seseorang yang terinfeksi bisa menularkan ke dua orang lain. Maka, jika angka reproduksi kasus semakin kecil, tingkat penularan semakin rendah.

Oleh karena itu, Dicky memandang batasan minimum vaksinasi belum bisa ditentukan. Sehingga, tidak bisa dikalkulasi kapan dan seberapa banyak vaksinasi yang harus dilakukan agar herd immunity bisa dicapai.

"Saat ini belum bisa kita mengetahui berapa angka pasti coverage threshold dari herd immunity. Sehingga menurut saya, target herd immunity itu masih terlalu jauh," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Polri Launching 2 Tim Bola Voli Jelang Turnamen Proliga 2024

Rabu, 24 April 2024 | 03:18

Prabowo-Gibran Harus Fokus Kembangkan Ekonomi Berbasis Kelautan

Rabu, 24 April 2024 | 02:58

Pria Paruh Baya Pemeras Minimarket Diringkus Polisi di Cengkareng

Rabu, 24 April 2024 | 02:39

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Pertamina di Hannover Messe 2024

Rabu, 24 April 2024 | 01:58

Kolaborasi Pertamina dan Polri Mengedukasi Masyarakat Lewat Publikasi

Rabu, 24 April 2024 | 01:41

Diduga Nistakan Agama, TikTokers Galih Loss Berurusan dengan Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 01:21

Airlangga: Respons Pasar Modal Positif Terhadap Putusan MK

Rabu, 24 April 2024 | 00:57

KAI Commuters Catat 20 Juta Penumpang Gunakan KRL Selama Lebaran

Rabu, 24 April 2024 | 00:34

Airlangga Bersyukur Didukung Satkar Ulama Pimpin Golkar Hingga 2029

Rabu, 24 April 2024 | 00:13

Selengkapnya