Berita

Bank Dunia (World Bank)/Net

Bisnis

Bank Dunia Gelontorkan 800 Juta Dolar AS Untuk Reformasi Investasi Dan Perdagangan RI

RABU, 16 JUNI 2021 | 14:03 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Dukungan pendanaan untuk mempercepat pemulihan dan transformasi ekonomi Indonesia digelontorkan Bank Dunia hingga ratusan juta dolar Amerika Serikat.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Poltiik RMOL Rabu (16/6), World Bank menyatakan menyetujui pendanaan sebesar 800 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 11.398.240.000.000 (kurs Rp 14.284).

Pendanaan tersebut, digelontorkan Bank Dunia untuk mendukung reformasi kebijakan investasi dan perdagangan Indonesia, termasuk untuk membantu pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.


Dijelaskan bahwa hambatan besar bagi investasi dan perdagangan telah membatasi kemampuan Indonesia untuk menarik investasi asing langsung yang berorientasi ekspor, dan mengurangi integrasi Indonesia ke dalam rantai nilai global, serta meningkatkan harga pangan di dalam negeri.

"Tantangan-tantangan tersebut juga telah memperlambat pertumbuhan sektor manufaktur dan non-komoditas. Akibatnya, sebagian besar lapangan kerja dalam beberapa dekade terakhir diciptakan di sektor komoditas dan layanan berproduktivitas rendah, yang umumya memberi penghasilan di bawah upah kelas menengah," terang Bank Dunia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/6).

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen menerangkan, pandemi yang terjadi di Indonesia berakibat pada resesi ekonomi yang pertama kali terjadi selama dua dekade terakhir.

Hal tersebut menurutnya memperburuk tantangan yang dihadapi perekonomian RI untuk melakukan perluasan ke sektor-sektor yang lebih canggih, agar dapat menciptakan lapangan kerja dengan upah yang lebih baik dan produktivitas lebih tinggi.

"Pemerintah sedang menjalankan program reformasi besar untuk menarik investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia. Reformasi ini memiliki potensi mendukung transformasi ekonomi untuk beralih dari sektor komoditas kepada sektor dengan nilai tambah yang lebih tinggi," ucap Satu Kahkonen.

"Ini akan memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi," sambungnya.

Dalam mendukung pendanaan Indonesia, Bank Dunia mengacu pada dua hal. Pertama, melihat tujuan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan investasi dengan membuka lebih banyak sektor bagi investasi swasta, khususnya investasi asing langsung, menambah tenaga profesional berketerampilan tinggi di pasar tenaga kerja, serta mendorong investasi swasta pada energi terbarukan.

Kemudian yang kedua mendukung reformasi kebijakan perdagangan untuk mendorong daya saing dan pemulihan ekonomi. Tujuannya adalah meningkatkan akses dan keterjangkauan harga komoditas pangan pokok maupun bahan baku serta memfasilitasi akses kepada input manufaktur.

Maka dari itu, dalam pendanaan ini Bank Dunia memiliki tujuan untuk mendukung reformasi besar di bidang perdagangan dan investasi Indonesia, yang sejalan dengan hubungan kerja sama yang sudah berjalan lama antara Grup Bank Dunia (WBG) dengan Pemerintah Indonesia.

Kegiatan ini diselaraskan secara penuh dengan Kerangka Kerja Kemitraan Negara (Country Partnership Framework/CPF) yang belum lama ini diadopsi oleh WBG, di mana penguatan daya saing dan ketahanan ekonomi diidentifikasi sebagai cara penting untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bersama.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya