Berita

Ilustrasi sekolah/Net

Politik

Fraksi PAN: PPN Sekolah Berdampak Pada Penurunan Minat Orang Tua Menyekolahkan Anaknya

JUMAT, 11 JUNI 2021 | 22:10 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Draf revisi UU 6/1993 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) kembali memunculkan kontroversi. DPR fraksi PAN angkat bicara terkait hal ini.

Pasalnya, PAN mendapati rencana pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) selain sembako, yaitu sektor pendidikan.

Sekretaris fraksi PAN, Eko Hendro Purnomo menyampaikan bahwa pihaknya miris dengan masyarakat, karena akan semakin banyak menanggung beban di era pandemi Covid-19 sekarang ini.

"Rencana pengenaan PPN sekolah akan membuat masyarakat terbebani untuk menyekolahkan anak-anaknya," ujar sosok yang kerap disapa Eko Patrio ini dalam keteranga tertulis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/6).

Eko menjelaskan, jika sekolah dikenakan PPN maka maka iuran akan meningkat dan semakin banyak anak bangsa yang tidak bisa duduk di bangku kelas. Secara otomatis katanya, akan ada efisiensi berupa pengurangan jumlah tenaga pengajar.

"Tentu yang akan dikorbankan adalah tenaga pengajar honorer. Akibatnya, kualitas pengajaran sekolah tersebut menurun. Apalagi jika kita berkaca pada kondisi di desa, di mana minat masyarakat untuk bersekolah masih rendah," imbuhnya.

Karena itu, Eko memandang rencana penarikan PPN pendidikan ini bertolak belakang dengan visi pemerintah yang ingin melakukan reformasi struktural di bidang pendidikan.

Alhasil, peluang bonus demografi tidak didapatkan jika kebijakan ini diterapkan. Sebabnya, kualitas pengajaran dan jumlah anak yang bisa mengakses sekolah turun.

"Ini berbahaya dan bisa memberikan efek domino. Bisa jadi ke depan kita tidak bisa meraih bonus demografi dengan angkatan kerja muda yang terampil karena memiliki biaya sekolah yang mahal," demikian Eko menambahkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya