Berita

Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura)/Ist

Politik

Gemura Ingatkan Arab Saudi Tidak Politisasi Kuota Haji, Apalagi Terkontaminasi AS

JUMAT, 11 JUNI 2021 | 20:17 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Keputusan pemerintah Arab Saudi yang belum membuka pintu untuk Indonesia dalam kebijakan haji masih disoal.

Terlebih di tengah larangan tersebut, pemerintah Arab Saudi justru memberi tiket masuk kepada 11 negara lain.

"Sebagai negara muslim terbesar di dunia, seharusnya pemerintah kerajaan Arab Saudi memperbolehkan Calon Jemaah Haji (CJH) dari Indonesia. Bukan malah mengeluarkan kebijakan hanya 11 negara yang boleh berkunjung ke sana," kata Sekjen DPP Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura), Nizar Chaeroni, Jumat (11/6).

Nizar menduga, ada upaya politisasi oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi terhadap penyelengaraan ibadah haji. Salah satu yang terlihat yakni saat mengatakan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad berbohong.

Padahal, yang disampaikan Sufmi Dasco bermaksud ingin memastikan Indonesia dapat kouta haji.

"Saya melihat jika ini adalah politik, punya agenda apa Dubes kerajaan Arab Saudi terhadap Indonesia? Tampak sekali jika Dubes Arab Saudi ada agenda lain di sini," tambahnya.

Ia mengingatkan kepada kerajaan Arab Saudi untuk tidak menjadikan ibadah haji sebagai kepentingan geopolitik kerajaan dengan menekan negara-negara Islam untuk mengikuti maunya kerajaan Arab Saudi agar mendapat kouta haji.

Menurut Nizar, semua orang sudah tahu jika kerajaan Arab Saudi memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Amerika Serikat yang notabene menjadi pendukung Israel dan pemerintah Indonesia dalam posisi yang membela Palestina dalam konflik Israel-Palestina.

Di sisi lain, sikap pemerintah Indonesia yang tak memberangkatkan jemaah haji adalah langkah tepat, mengingat hingga kini pemerintah Arab Saudi belum jelas dalam memutuskan soal kuota haji untuk Indonesia.

"Jadi pimpinan DPR RI dan Menteri Agama sudah melakukan hal yang tepat. Daripada tidak jelas dan terkesan mengemis, lebih baik dibatalkan," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya