Berita

Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic, and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun/Net

Politik

Gelar Profesor Kehormatan Untuk Megawati Tegaskan Universitas Dalam Bayang Kekuasaan

JUMAT, 11 JUNI 2021 | 04:44 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pemberian gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Pertahanan kepada Presiden RI kelima -Megawati Soekarnoputri tidak dapat dipisahkan dari unsur politik.

Saat berbincang dengan Kantor Berita RMOLJakarta, Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic, and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun mengatakan bahwa pemberian gelar kehormatan kepada Megawati itu menegaskan posisi Universitas berada dalam bayang-bayang kekuasaan.

"Universitas kehilangan independensinya," kata Ubed, Kamis (10/6).

Ubed menjelaskan, universitas harus hadir memberikan jawaban atas permasalahan suatu bangsa. Bukan sebaliknya, yang malah menjadi "hamba" bagi kekuasaan.

Pengamat politik ]Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu lantas menjelaskan sejumlah peranan Universitas.

Beberapa peran itu, di antaranya sebagai penerang kegelapan, pengembang ilmu pengetahuan, pembangun rasionalitas, penegak kebenaran ilmiah, hingga pembela kemanusiaan dan demokrasi.

"Universitas harusnya jadi pelita kegelapan, bukan untuk mendamba pada kekuasaan dan mabuk gelar kehormatan. Apalagi memperjualbelikan," tegasnya.

Lebih jauh Ubed menyampaikan, universitas yang dalam sejarah bahasanya disebut Universitas magistrorum et scholarium itu harusnya menjadi tempat berkumpulnya para kaum terpelajar dan intelektual.

Kata Ubed, mereka inilah yang akan merawat maruah akademik, dan tidak merubuhkannya.

Ubed juga menyoroti soal isi materi pengukuhan Megawati.

Diketahui, materi pengukuhan Megawati itu berisi tentang capaian saat dirinya menjabat sebagai Presiden Indonesia. Hal ini lantas mengesankan jika Megawati menilai dirinya sendiri.

Menurut Ubed, materi pengukuhan Megawati itu aneh. Materi tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa Megawati adalah sosok yang subyektif.

"Secara etik moral itu menunjukan hasrat kuat Megawati yang mengabaikan adab akademik. Bahwa di dalam pemberian gelar Profesor kehormatan juga hendaknya mengutamakan kualitas calon penerima," pungkasnya.

Megawati Soekarnoputri dijadwalkan akan menerima gelar kehormatan dari Universitas Pertahanan pada hari Jumat, 11 Juni 2021.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya