Berita

Anggota Komis VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Yevri Hanteru Sitorus/Net

Politik

Soal Utang LN, PDIP Usul BUMN Lakukan Efisiensi Secara Mendasar

RABU, 09 JUNI 2021 | 15:32 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Membengkaknya utang luar negeri dari perusahaan BUMN hingga encapai Rp. 851,160 triliun disebabkan oleh hantaman dan tekanan pandemi Covid-19 yang selama satu tahun lebih belum dapat dipulihkan.

Begitu dikatakan oleh anggota Komis VI DPR RI, Deddy Yevri Hanteru Sitorus perihal utang luar negeri BUMN yang hingga saat ini sedang diupayakan oleh pemerintah untuk dapat diselesaikan, Rabu (9/6).

"Masalahnya adalah ekonomi dunia yang mengalami tekanan dan pandemi Covid-19 yang menimbulkan krisis global. Hal inilah yang menimbulkan tekanan langsung kepada BUMN kita," ucap Deddy ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL.

Politisi PDI Perjuangan itu mencontohkan perusahaan BUMN bidang kontraktor, PT Waskita Karya yang saat ini kesulitan likuiditas.

Deddy mengatakan logikanya Waskita harus melakukan divestasi atau menjual konsesi ruas tolnya secara bertahap agar dapat terus membangun jalan tol. Namun, langkah tersebut sulit untuk dilakukan.

"Tetapi ternyata susah dijual sehingga akhirnya skenario keuangan yang dirancang saat proyek-proyek itu gagal. Ini membuat tekanan terhadap Waskita Karya memburuk. Disamping itu, banyak BUMN yang mengerjakan terlalu banyak proyek strategis sehingga mempengaruhi liquiditas dan equitasnya, keseimbangan primer perusahaan itu akhirnya terganggu," katanya.

Deddy pun memberikan saran kepada BUMN untuk melakukan langkah strategis untuk melakukan efisiensi anggaran secara mendasar.

"Menurut saya BUMN-BUMN itu harus melakukan berbagai langkah restrukturisasi, efisiensi, melakukan transformasi bisnis secara mendasar dan jangan tabu melakukan divestasi," ucapnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya