Berita

Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto/Net

Politik

Pendapat Adhie Massardi Dan Yos Nggarang Sama, Yandri Susanto Tak Punya Otoritas Moral Jadi Jubir Dana Haji

SELASA, 08 JUNI 2021 | 23:03 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Tantangan debat Ketua Komisi VIII DPR terhadap para pengkritik dana haji disorot oleh kalangan aktivis.

Salah satu alasannya, politisi PAN itu  diduga tersangkut kasus kuota Bansos Covid-19 yang menjerat mantan Mensos Juliari  Batubara.

Sekjen Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Yosef Sampurna Nggarang mengatakan, Yandri Susanto tidak layak menantang debat Rizal Ramli yang kritis pada polemik dana haji.

Kata pria yang karib disapa Yos Nggarang ini, orang yang sedang diperiksa KPK dan diduga tersangkut kasus suap Bansos tidak punya otoritas moral untuk mengatakan dana haji aman.

"Orang yang sudah diperiksa KPK dan diduga terkonfirmasi terlibat skandal kuota Bansos Covid-19 tidak punya otoritas moral nyatakan uang rakyat (dana haji) aman," demikian cuitan Twitter Yos Nggarang dengan melampirkan gambar berita pemanggilan Yandri terkait suap Bansos, Selasa (8/6).

Sorotan pada Yandri juga disampaikan mantan Jurubicara Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi.

Menurut Adhie Massardi, orang yang sedang berurusan dengan KPK tidak layak menjadi jurubicara dana haji. Apalagi, saat ini perhatian masyarakat sedang fokus pada bagaimana pengelolaan dana haji.

Dalam pandangan Adhie, dijadikannya Yandri seperti jurubicara dana haji justru mengakibatkan keraguan di tengah masyarakat.

Aktivis Gerakan Indonesia Bersih ini mengusulkan sosok Yandri harus diganti dengan orang yang lebih otoritatif.

"Orang yang sudah berurusan dengan KPK terkait uang rakyat (Bansos Covid-19) kok dijadikan jubir Dana Haji yang lagi trending topik pengelolaannya. Ini malah bisa bikin masyarakat jadi tambah sanksi. Ganti jubirnya yang lebih otoritatif," demikian cuitan Adhie Massardi.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto menantang para tokoh pengkritik berdebat di forum terbuka untuk membahas mengenai polemik dana haji.

Tujuannya, agar tidak terjadi kekeliruan informasi bagi calon jemaah haji.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya