Berita

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan/Net

Dunia

Kutuk Serangan Truk Di Kanada, Imran Khan: Islamofobia Tumbuh Di Barat

SELASA, 08 JUNI 2021 | 16:51 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Serangan Islamofobia terhadap satu keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada telah memantik gelombang kecaman internasional. Salah satu kecaman datang dari Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.

Lewat cuitan di Twitter pada Selasa (8/6), Khan menyebut serangan truk terhadap empat anggota keluarga Muslim di Kanada menjadi tanda tumbuhnya Islamofobia di Barat.

"Sedih mengetahui adanya pembunuhan keluarga Muslim Kanada asal Pakistan di London, Ontario. Tindakan terorisme yang terkutuk ini mengungkapkan Islamofobia yang berkembang di negara-negara Barat. Islamofobia perlu dilawan secara holistik oleh masyarakat internasional," tegasnya.

Kecaman serupa disampaikan oleh Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan Shireen Mazari. Ia menyebut xenofobia yang menjadi penyebab serangan tersebut merupakan endemik di seluruh dunia.

"Teroris Kanada membunuh keluarga Muslim dengan menabrakkan truk ke mereka di London, Ontario. Terkutuk. Sedih bagaimana intoleransi dan kebencian terhadap "yang lain" menjadi endemik di seluruh dunia," ujarnya.

Insiden nahas yang menimpa empat Muslim Kanada tersebut terjadi pada Minggu (6/6) waktu setempat. Ketika itu, seorang pria yang mengendarai truk pick up di Ontario menabrak keluarga tersebut, kemudian melarikan diri.

Para korban diidentifikasi sebagai seorang nenek berusia 74 tahun, ayah berusia 46 tahun, ibu berusia 44 tahun, dan anak perempuan berusia 15 tahun.

Putra mereka yang berusia 9 tahun selamat dari serangan itu dan berada di rumah sakit dengan luka serius. Para korban berimigrasi ke Kanada dari Pakistan 14 tahun lalu.

Seorang tersangka berusia 20 tahun kemudian ditangkap dan didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan satu tuduhan percobaan pembunuhan.

Polisi menyebut serangan tersebut telah direncanakan sebelumnya karena tersangka membenci Muslim.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya