Berita

Ilustrasi./Net

Nusantara

Terkait Syarat PPDB Jabar, Warga Miskin Perlu Diskresi Dari Disdik

SENIN, 07 JUNI 2021 | 18:59 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Hari ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) melakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan SMK di Propinsi Jawa Barat melalui jalur afirmasi.

Terkait dengan hal tersebut, Disdik diminta untuk memberikan kemudahan pada siswa dari kelompok keluarga tidak mampu untuk dapat diterima di sekolah yang mereka inginkan.

Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, Roy Pangharapan, meminta Disdik tidak terlalu kaku dalam memberlakukan persyaratan untuk jalur afirmasi untuk KETM (Kelompok Ekonomi Tidak Mampu). Sebab, tidak semua warga miskin tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).


"DKR minta agar Kepala Disdik Jabar membuat diskresi, jangan sampai merugikan orang tua miskin," ujar Roy kepada redaksi, Senin (7/6).

Roy menjelaskan, kriteria miskin semestinya cukup dilihat dari beberapa dokumen pendukung. Misalnya saja, keberadaan KIS PBI (Kartu Indonesia Sehat - Penerima Bantuan Iuran) dan PIP (Program Indonesia Pintar).

DKR Depok telah mendapatkan pengaduan dari seorang ibu warga miskin yang anaknya, seorang yatim, harus masuk sekolah tahun ini. Ibu tersebut  bekerja sebagai pembantu namun namanya tidak tercantum dalam DTKS. Sejauh ini, dokumen formal yang menyatakan dirinya miskin adalah KIS PBI dan PIP.

"Dengan mempertimbangkan kenyataan  di lapangan, akan aneh jika dokumen resmi seperti KIS PBI atau PIP tidak diakomodir sebagai persyaratan pengganti bagi KETM yang tak masuk DTKS," lanjutnya.

Di samping meminta keluwesan Disdik dalam memberlakukan syarat formal pendaftaran, DKR juga menuntut agar semua siswa miskin diakomodir di sekolah negeri, sehingga semua biaya ditanggung negara.

"Sebaiknya siswa miskin jangan dibatasi di angka maksimal 20%. Diterima saja semua di sekolah negeri agar mereka dibiayai negara," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya