Berita

Kapal penangkap ikan Rusia Amur/Net

Dunia

Jepang Tangkap Awak Kapal Rusia Yang Tewaskan 3 Nelayan Lokal

SENIN, 07 JUNI 2021 | 16:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penjaga pantai Jepang mengkonfirmasi penangkapan seorang anggota awak Rusia atas kasus tabrakan kapal yang menewaskan tiga nelayan lokal pada Senin (7/6) waktu setempat.

Tabrakan kapal pukat Rusia 'Amur' dengan kapal Jepang H'okko Maru No' terjadi akhir bulan lalu di lepas pantai utara Pulau Hokkaido, Jepang.

"Seorang anggota kru Rusia dibawa ke Jepang saat para pejabat menyelidiki, dan sekarang telah ditangkap secara resmi," kata juru bicara dari kantor penjaga pantai Monbetsu di Hokkaido, seperti dikutip dari AFP, Senin (7/6).

"Kami telah menangkap seorang perwira, tersangka ketiga Rusia, yang berusia 38 tahun atas tuduhan kematian yang disebabkan oleh kelalaian pekerjaan," ujarnya.

Kapal Rusia berbobot 662 ton sedang menuju Monbetsu ketika bertabrakan dengan kapal Jepang yang jauh lebih kecil, dengan laporan mengatakan daerah itu diselimuti kabut tebal pada saat itu.

Akibat kejadian tersebut, tiga nelayan di kapal Jepang tewas dan dua lainnya menderita luka ringan.

Beberapa hari kemudian, penjaga perbatasan Rusia menahan 14 awak kapal nelayan Jepang, menuduh mereka menangkap kepiting secara ilegal di lepas Pulau Sakhalin.

Rusia mengatakan kapal itu berada di zona ekonomi eksklusifnya, sementara Tokyo bersikeras kapal itu tidak menyimpang dari perairan Jepang.

Jepang dan Rusia terkunci dalam sengketa kedaulatan atas empat pulau yang dikelola oleh Moskow, yang menyebut mereka sebagai Kuril selatan.

Tokyo juga mengklaim pulau-pulau itu, yang disebutnya Wilayah Utara, dan perselisihan itu telah mencegah kedua negara menandatangani perjanjian damai resmi sejak Perang Dunia II.

Kapal penangkap ikan di daerah tersebut terkadang terlibat dalam ketegangan. Pada 2019, Rusia menahan 24 nelayan Jepang dan kapal mereka, menuduh mereka melebihi kuota tangkapan gurita.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya