Berita

Senator AS dan pejabat Taiwan berfoto dengan latar pesawat C-17 di bandara Songshan, Taipei pada Minggu, 6 Juni 2021/Net

Dunia

Xi Jinping Diam Pesawat C-17 Milik AS Bertengger Di Taiwan, Publik China Geram

SENIN, 07 JUNI 2021 | 15:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintahan Presiden China Xi Jinping mendapatkan tekanan dari publik untuk bertindak lebih tegas atas singgahnya pesawat kargo C-17 Globemaster III milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) di Taiwan.

Pesawat C-17 yang membawa tiga Senator AS mendarat dan singgah selama tiga jam di Taipei pada Minggu (6/6). Biasanya, pejabat AS menggunakan jet pribadi untuk melakukan kunjungan.

Itu merupakan kunjungan C-17 pertama ke Taiwan setidaknya sejak 1995.

Beijing sendiri telah mengkritik kunjungan tiga Senator AS tersebut, yaitu Tammy Duckworth dan Chris Coons dari Demokrat, serta Dan Sullivan dari Republik. Namun tidak ada tanggapan atas kehadiran pesawat C-17.

Kantor berita resmi Xinhua tidak melaporkan perjalanan tersebut. Sedangkan Kementerian Luar Negeri dan Kantor Urusan Taiwan menolak untuk berkomentar.

Surat kabar The Global Times sendiri menahan diri untuk mengomentari kehadiran pesawat militer AS tersebut, dengan menyebutnya sebagai kolusi AS-Taiwan.

Mengutip para ahli, surat kabar itu menyebut, sumbangan 750 ribu vaksin Covid-19 dari AS ke Taiwan tampaknya dimaksudkan untuk menyembunyikan pertukaran militer.

Publik di China kemudian bereaksi, para tokoh nasionalis menuntut pemerintah untuk bertindak lebih kuat, seperti dimuat Bloomberg.

Di Weibo, klip video pesawat C-17 milik AS ketika tiba di Bandara Songshan, Taipei menjadi viral.

“Garis merah kami bukanlah garis merah. Jika ini masalahnya, bagaimana orang asing dapat memperlakukan Taiwan sebagai bagian dari China?" ujar sebuah akun.

“Ini adalah gerakan mengiris alami yang terus menekan garis merah Anda,” kata akun lainnya.

Direktur program opini publik dan kebijakan luar negeri Lowy Institute, Natasha Kassam mengatakan, China dan AS telah membuat perubahan signifikan terhadap kebijakan Taiwan, meski status quo tetap berlangsung.

“AS melampaui praktik masa lalu, tetapi ini adalah respons terhadap sikap China," jelasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya