Berita

Koresponden Al Jazeera, Givara Budeiri ketika ditangkap polisi Israel selama meliput aksi demo di Sheikh Jarrah, Yerusalem/Net

Dunia

Alami Kekerasan Saat Ditahan Israel, Tangan Kiri Jurnalis Al Jazeera Patah

SENIN, 07 JUNI 2021 | 10:33 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Jurnalis Al Jazeera di Yerusalem Timur yang ditangkap oleh polisi Israel, Givara Budeiri, harus menerima perawatan di rumah sakit karena luka selama penangkapan.

Dari laporan Al Jazeera, tangan kiri Budeiri patah ketika ditangkap saat meliput aksi demonstrasi di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur pada Sabtu (5/6).

Setelah menerima perawatan, Budeiri kemudian meninggalkan rumah sakit pada Minggu (6/6).

"Saya berusaha untuk baik-baik saja, tetapi mereka mematahkan tangan saya dan saya menghabiskan sepanjang malam di rumah sakit," ujar Budeiri.

Selain tangan kiri yang patah, Budeiri mengaku, beberapa bagian tubuhnya juga memar. Ia juga mengalami sakit kepala, nyeri di punggung dan kaki yang membuatnya sulit berjalan.

Budeiri ditangkap setelah dituduh menyerang seorang perwira polisi wanita dan tidak menunjukkan kartu pers nya.

Namun menurut Hoda Abdel Hamid, ketika ditangkap, Budeiri mengenakan rompi antipeluru bertuliskan pers di atasnya. Ia bahkan menunjukkan kartu pers seperti yang diminta oleh polisi Israel.

Tak hanya itu, polisi Israel juga menghancurkan peralatan milik juru kamera Al Jazeera, Nabil Mazzawi.

Budeiri mengungkap, dia diperlakukan sebagai penjahat ketika dibawa ke kantor polisi dan selama beberapa jam dalam tahanan, ia dilarang melepas jaket antipelurunya yang berat atau menutup matanya ketika dia merasa lelah.

"Kami akan membuat Anda tutup mulut. Kika kami membuat Al Jazeera diam, semua orang akan tutup mulut," kata Budeiri, mengutip seorang perwira polisi Israel kepadanya.

Barbara Trionfi dari International Press Institute, mengungkapkan keterkejutannya atas penangkapan tersebut dan menyerukan agar Budeiri segera dibebaskan.

“Ini benar-benar mengerikan. Kami telah melihat banyak serangan yang ditargetkan terhadap jurnalis oleh pasukan Israel selama beberapa minggu dan bulan terakhir dan ini, sayangnya, bukan kasus yang terisolasi. Perilaku seperti ini oleh pasukan Israel sama sekali tidak dapat diterima," kata Trionfi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya