Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH Muhyiddin Junaidi usai melaksanakan shalat Jumat di tenda Masjid At-Tabayyun/RMOL
Kahadiran tim dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) di tenda Masjid At-Tabayyun merupakan satu bentuk dukungan nyata terhadap proses pembangunan masjid.
Begitu yang ditegaskan oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP MUI KH Muhyiddin Junaidi bersama tim usai melaksanakan shalat Jumaat di tenda Masjid At-Tabayyun, Taman Vila Meruya, Jakarta Barat, Jumat (4/6).
"Hari ini kami berkesempatan untuk shalat Jumat bersama. Mudah-mudahan dengan adanya shalat Jumat ini kami dari delegasi MUI Pusat, proses pembangunan Masjid At-Tabayyun akan berjalan lancar dan tidak ada masalah," kata KH Muhyiddin.
Ia mengapresiasi atas kerja panitia pembangunan Masjid. MUI, yakin bahwa dengan dibangunnya Masjid At-Tabayyun dapat memberikan kontribusi terhadap kebersamaan dan toleransi terhadap seluruh warga yang menghuni Taman Vila Meruya.
Bahwa Masjid, kata KH Muhyiddin merupakan mercusuar bagi warga yang muslim untuk menunjukan jati diri Pancasila bahwa setiap warga negara bebas memeluk agama sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
"Tidak ada yang namanya mayoritas dan minoritas. Mudah-mudahan dengan kehadiran kami, bapak-bapak panitia termotivasi," demikian Muhyiddin.
Tenda Masjid At-Tabayyun belakangan ini mendapat perhatian luas masyarakat sejak didirikan 12 April lalu. Sarana ibadah itu didirikan sebagai bangunan sementara Masjid At-Tabayyun yang proses pembangunannya dimulai Agustus mendatang. Lokasi pendirian masjid ini ada di belakang bangunan yang selama ini digunakan sebagai kantor RW.
Tenda itu didirikan oleh Panitia Pembangunan Masjid At-Tabayyun untuk memenuhi aspirasi warga Muslim yang jadi minoritas di TVM agar bisa melaksanakan ibadah shalat tarawih selama bulan Ramadhan. Tenda itu dapat menampung sebanyak 100 jemaah.
Selama digelarnya ibadah, panitia pembangunan masjid menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak antarshaf dan menyiapkan kamera pengukur suhu tubuh.
