Berita

Umberto II/Net

Histoire

Umberto II, Raja Terakhir Italia Yang Memerintah Hanya Kurang Dari Satu Bulan

RABU, 02 JUNI 2021 | 06:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jika ada raja yang bertahta dengan sangat singkat, bahkan kurang dari sebulan, Umberto II adalah salah satunya. Ia adalah Raja Italia terakhir yang memerintah pada 9 Mei 1946 hingga 12 Juni 1946.

Umberto II diasingkan ke Caracas, Portugal setelah Italia resmi berubah bentuk dari negara monarki menjadi negara republik pada 2 Juni 1946. Perubahan bentuk pemerintahan itu telah melengserkan posisi Umberto II dan menjadikannya pesakitan.

Umberto II adalah satu-satunya anak laki-laki dari lima bersaudara dari pasangan Raja Vittorio Emanuele III dan Putri Elena dari Montenegro. lahir pada 15 September 1904 dengan nama panjang Umberto Nicola Tommaso Giovanni Maria Di Savoia.

Umberto dididik secara pribadi di rumah oleh sejumlah tutor bersama dengan pelatihan militer yang kuat. Ia mengikuti pendidikan di Akademi Militer di Roma pada 1918-1921, dan menjadikannya Jenderal di Angkatan Darat Italia.

Umberto menikahi Marie-José dari Belgia pada 1929. Marie-Jose adalah putri Raja Albert I dari Belgia dan Duchess Elisabeth dari Bavaria. Di hari bersejarah itu, Umberto justru menjadi target percobaan pembunuhan, tetapi upaya itu meleset.

Umberto melanjutkan karirnya di ketentaraan sambil juga mewakili monarki. Dia dan istrinya sering menjadi perwakilan resmi di acara kerajaan asing.

Pada awal Perang Dunia II, Umberto berhasil memimpin Grup Tentara Barat dalam invasi Italia ke Prancis. Setelah kekalahan Prancis, diktator Italia Benito Mussolini melarang Umberto aktif di kedinasan, tetapi kemudian Umberto dijadikan Marsekal Italia.

Mussolini menguasai Italia pada periode 1922-1943. Ia dipaksa mundur dari jabatan Perdana Menteri Italia pada 28 Juli 1943 setelah serangkaian kekalahan Italia di Afrika.

Dalam upaya untuk memperbaiki citra monarki setelah jatuhnya rezim Benito Mussolini, Vittorio Emanuele III  menyerahkan kekuasannya kepada Umberto pada tahun 1944, tetapi ia sendiri tetap mempertahankan gelar rajanya. Itu sebab dalam beberapa sejarah disebutkan bahwa secara de facto Umbertp memegang kuasaan sejak 1944 hingga 1946

Namun, hanya dua tahun kemudian, dengan referendum yang memutuskan kelanjutan monarki, Vittorio Emanuele III  harus mundur pada 9 Mei 1946.  Sebagi putra mahkota, Umberto menggantikan posisi ayahnya itu.

Sayangnya, rakyat telah terlanjur kecewa dengan kekuasaan Mussolini dan juga kerajaan. Umberto sangat terlambat untuk membalik keadaan menjadi lebih baik. Referendum yang diadakan pada tanggal 2 Juni 1946, menghasilkan suaar terbanyak untuk menjadikan Italia sebagai Republik, bukan kerajaan lagi.

Umberto harus menerima kenyataan itu. Ia telah berjanji untuk mendukung hasil tersebut dan juga mendorong rakyat Italia untuk mendukung pemerintahan baru.

Sepuluh hari kemudian, tepatnya 12 Juni 1946, Umberto II secara resmi digulingkan dan diusir dari Italia. Umberto menghabiskan hidupnya di Cascais, Portugal. Ia  tidak diizinkan untuk kembali ke Italia hingga ia meninggal pada tahun 1983. Sementara isterinya, Ratu Marie-José, memilih menetap di dekat Jenewa.

Dalam pengasingan selama hampir 37 tahun, Umberto tetap terlibat dengan rakyat Italia meski dilarang menginjakkan kaki di negeri pizza itu.

Umberto meninggal pada 18 Maret 1983 di sebuah rumah sakit di Jenewa, Swiss. Meskipun kekuasaannya yang amat singkat itu telah berlalu selama puluhan tahuh, sosoknya tetap mendapat perhatian berbagai kalangan.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya