Berita

Karyawan mengatur potongan ayam di pabrik pengolahan Charoen Pokphand Foods Pcl, Chok Chai, provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand/Foto: Bloomberg

Dunia

Ratusan Pekerja Terinfeksi, Satgas Covid-19 Thailand Selidiki Klaster Pabrik Pengolahan Daging Ayam

SELASA, 01 JUNI 2021 | 08:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA) Thailand saat ini sedang menyelidiki wabah di beberapa pabrik pengolahan daging ayam di sejumlah provinsi.

Asisten juru bicara CCSA, Apisamai Srirangson pada Senin (31/5) mengatakan subkomite sedang mencari penyebab pasti mengapa virus menyebar di banyak pabrik pengolahan ayam di provinsi seperti Chachoengsao dan Saraburi.

"CCSA sedang mencari untuk melihat faktor-faktor apa yang berkontribusi terhadap infeksi, termasuk kemungkinan kepadatan di asrama di tempat untuk pekerja dan apakah virus itu dibawa oleh kontraktor yang melakukan perjalanan dari pabrik ke pabrik," katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Selasa (1/6).

Rakasasa agro-industri dan makanan Thailand, Charoen Pokphand Foods Plc mengatakan perusahaan mereka telah menerapkan langkah-langkah pengendalian penyakit secara ketat.

"Setelah 391 pekerja di salah satu pabriknya terjangkit Covid-19, pekerja lainnya langsung dites, kata perusahaan itu. Mereka yang dianggap berisiko tinggi tertular virus dikarantina selama 14 hari di fasilitas yang diatur oleh pejabat," katanya.

Pekerja lain dilaporkan diperintahkan untuk dikarantina di rumah.

"Pabrik telah ditutup selama lima hari untuk pembersihan dan disinfeksi," kata perusahaan, mencatat bahwa hanya pekerja dengan kesehatan bersih yang diizinkan bekerja di pabrik.

Wakil kepala kantor kesehatan masyarakat Provinsi Saraburi, Dr Thanawat Wongphan mengatakan tes dilakukan pada pekerja, dan jumlah pekerja yang terinfeksi akan diidentifikasi pada Selasa (1/6).

Sementara direktur jenderal Departemen Pengembangan Peternakan, Sorravis Thaneto mengatakan departemen tersebut telah mengumpulkan 2.251 sampel daging dari pabrik yang terkena dampak dan pasar segar di kerajaan untuk kontaminasi.

"Tidak ada sampel yang membawa virus," katanya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya