Berita

Ketua Umum DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino/RMOL

Politik

GMNI Ikut Tuntut Prabowo Bongkar Roadmap Sistem Pertahanan

SELASA, 01 JUNI 2021 | 03:29 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Roadmap sistem pertahanan Indonesia di Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto ikut dipertanyakan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Ketua Umum DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino mengatakan, pihaknya mewanti-wanti bahwa sektor pertahanan berdasarkan indeks anti-korupsi yang dirilis oleh Transparency International yang meliputi anggaran, personel, operasional, dan pengadaan hingga kluster pengadaan, mendapat nilai buruk.

Sebab menurutnya sektor pertahanan di tanah air masih belum begitu transparan. Alih-alih justru dalam satu ruang informasi yang rahasia mengenai kebijakan dan prosedur perusahaan pelaksana program atau proyek yang ada, sehingga dinilai dekat dengan korupsi.


"Jika ingin menggunakan uang rakyat atau atas nama negara, pengelolaannya harus tetap akuntabel dan prudent. Walaupun ada rahasia negara, tapi tetap harus jelas peruntukannya," ujar Arjuna dalam keterangan tertulis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/6).

Lebih lanjut, Arjuna meminta Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahana untuk memperbaiki sistem keterbukaan informasi yang ada di institusinya. Selain itu, dia meminta Prabowo untuk membuktikan kenyataan dari roadmap pertahanan yang terencana dan sistematis.

"Tidak ujug-ujug, tanpa ada kejelasan terkait kebutuhan TNI sebagai user dan ancaman nasional kita," imbuhnya.

Maka dari itu, Arjuna sampai pada titik kesimpulannya mengenai rencana utang Kementerian Pertahanan yang mencapai Rp 1.760 triliun. Yakni, berpotensi merugikan negara, jika memang Prabowo tidak bisa menjelaskan roadmap dari sistem pertahanan negara.

"Utang tidak diharamkan apabila diperuntukkan untuk kebutuhan yang jelas dan tepat sasaran. Namun utang dapat merugikan negara dan patut dikritik apabila tidak disertai dengan analisis kebutuhan dan proyeksi yang matang," tuturnya.

"Apalagi ditengah kondisi pandemi seperti sekarang ini, ekonomi sedang lesu, rakyat banyak yang sengsara, umkm banyak yang bangkrut karena pembatasan sosial. Untuk itu, rencana pak Prabowo menurut GMNI sangat tidak etis," demikian Arjuna menambahkan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya