Berita

Politisi Gerindra, Arief Poyuono/Ist

Politik

Arief Poyuono: Pegawai Gagal TWK Sedang Lancarkan Strategi 'Tiji Tibeh' Hancurkan Kredibilitas KPK

MINGGU, 30 MEI 2021 | 19:19 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Koar-koar para pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak terima dinyatakan tidak memenuhi syarat tes wawasan kebangsaan (TWK) tak ubahnya sedang menghancurkan keberadaan lembaga antirasuah.

"Mereka seperti pakai strategi 'Tiji Tibeh' (Mati siji mati kabeh-mati satu mati semua), misalnya dengan membongkar kasus di KPK yang tidak ada bukti tindak pidana korupsinya. Ini sama saja ke-75 Pegawai ingin menghancurkan kredibilitas KPK," kata politisi Gerindra, Arief Poyuono, Minggu (30/5).

Salah satu yang ia contohkan adalah kembali mencuatnya kasus dugaan rekening gendut Budi Gunawan yang kini menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Poyuono mengingatkan, kasus tersebut dihentikan karena tidak memenuhi unsur pidana yang dikuatkan oleh keputusan Mahkamah Agung

"Artinya pegawai KPK yang tidak lulus TWK ini sangat subjektif dan tendesius ingin merusak kredibilitas dan membunuh karakter Kepala BIN," sambung Poyuono.

Manuver para pegawai KPK TWK ini pun membuat geleng-geleng kepala karena seakan melakukan kampanye hitam terhadap seseorang yang sudah tidak punya bukti kuat melanggar tindak pidana korupsi.

Padahal soal tidak lulusnya TWK 75 pegawai sudah jelas, baik bentuk soal-soal yang ditanyakan dalam TWK itu sama dengan pegawai yang lulus TWK. Hal itu juga menegaskan tidak adanya diskriminasi proses peralihan pegawai KPK menjadi ASN seperti yang disuarakan sejumlah pihak.

"Yang tidak lulus TWK sebaiknya legowo, tidak perlu melakukan pengrusakan nama baik KPK dong. Pasti kok, yang namanya uang pesangon bagi Pegawai KPK yang tidak lulus TWK dibayarkan oleh KPK," tutup Arief Poyuono.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya