Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

AS Kirim 200 Ribu Dosis Obat Infeksi Jamur Hitam Ke India

MINGGU, 30 MEI 2021 | 15:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) akan mengirim bantuan obat yang digunakan untuk mengobati Jamur Hitam ke India.

Perusahaan farmasi yang berbasis di AS, Gilead Sciences dan Mylan, dilaporkan akan memasok total satu juta dosis AmBisome atau injeksi Amphotericin B ke seluruh India.

Dutabesar India untuk AS Taranjit Singh Sandhu pada Minggu (30/5) mengatakan kiriman AmBisome telah sampai di India.

"Total 200 ribu dosis sudah ada sejauh ini," kata Sandhu, seperti dimuat Sputnik.

Kiriman obat ke India dilakukan setelah Perdana Menteri India Narendra Modi menginstruksikan para pejabat untuk mendapatkan suntikan Liposomal Amphotericin B dari mana pun mereka bisa, di mana pun di dunia.

Pada Jumat (18/5), India menerima 50 ribu botol Amphotericin-B dari perusahaan farmasi yang berbasis di AS.

Sesuai laporan, misi India ke berbagai negara berusaha mengamankan pasokan obat penyelamat nyawa ini dan karena upaya mereka, Gilead mengulurkan tangan dan mengirim obat penyelamat nyawa ke India.

Sementara itu, Gilead sedang bekerja untuk mempercepat pasokan Liposomal Amphotericin B (AmBisome) ke India.

Karena banyaknya kasus Jamur Hitam atau Mucormycosis, pemerintah India telah berusaha untuk meningkatkan produksi dalam negeri Amphotericin B.

Pemerintah telah memberikan izin kepada lima produsen farmasi untuk memproduksi obat tersebut, selain lima lainnya yang sudah terlibat dalam produksinya.

Tingginya infeksi jamur hitam, terutama pada pasien Covid-19, membuat banyak negara bagian telah menyatakan infeksi jamur ini sebagai penyakit epidemi, termasuk Madhya Pradesh, Rajasthan, Uttarakhand, Tamil Nadu, dan Bihar.

Hingga saat ini, India telah melaporkan lebih dari 12 ribu infeksi Jamur Hitam, dengan sebagian besar dilaporkan di Maharashtra dan Gujarat.

Menurut dokter, penggunaan steroid yang berlebihan dan penggunaan oksigen industri adalah beberapa kemungkinan munculnya infeksi ini.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya