Berita

Tokoh nasional, DR. Rizal Ramli saat menjadi pembicara kunci dalam acara “113 Tahun Kebangkitan Nasional” yang digelar di Gedung Joang, Menteng Raya 31, Jakarta Pusat, Jumat (28/5)/RMOL

Politik

Peringati 113 Tahun Kebangkitan Nasional, Rizal Ramli: Kita Harus Ubah Demokrasi Kriminal!

JUMAT, 28 MEI 2021 | 16:29 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Para aktivis harus menjadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momentum untuk mengubah demokrasi kriminal menjadi demokrasi yang bersih dan amanah.

Begitu terang tokoh nasional, DR. Rizal Ramli saat menjadi pembicara kunci dalam acara “113 Tahun Kebangkitan Nasional” yang digelar di Gedung Joang, Menteng Raya 31, Jakarta Pusat, Jumat (28/5).

Dalam acara ini, pidato Rizal Ramli mengangkat tema “113 Tahun Kebangkitan Nasional Kebangkitan Seluruh Rakyat Indonesia: Jalan Keadilan dan Kemakmuran”. Acara turut dihadiri para aktivis pro demokrasi.


Rizal Ramli menekankan bahwa dengan mengubah demokrasi kriminal menjadi demokrasi yang bersih, maka demokrasi akan bekerja untuk keadilan dan kemakmuran rakyat. Bukan hanya menjadi pesuruh oligarki, elite, dan dinasti kekuasaan politik dan ekonomi.

“Hanya dengan jalan perjuangan itu, demokrasi bisa bermanfaat untuk memberikan keadilan, kemakmuran dan kejayaan untuk seluruh bangsa Indonesia,” tegas Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu.

Kini, sambungnya, banyak bertanya tentang peluang Indonesia keluar dari krisis multidimensi. Rizal Ramli dengan tegas menjawab bahwa peluang itu pasti ada. Bahkan sangat terbuka lebar.

Syaratnya, seluruh potensi rakyat Indonesia digerakkan dan semua potensi strategis dan sumber alam nasional benar-benar dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

“(Dengan begitu) kita akan cepat keluar dari krisis multidimensi ini!” yakin Rizal Ramli.

Agar Indonesia berdaulat dan berjaya, kata mantan Menko Kemaritiman itu, ekonomi nasional harus dikelola dengan melaksanakan Ekonomi Konstitusi UUD'45. Yaitu ekonomi dari, dengan, dan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

“Bukan ekonomi neoliberalisme yang menjadi pintu masuk neo-kolonialisme baru, dan bukan kegiatan ekonomi yang lokasinya di Indonesia, tapi manfaat dan nilai tambahnya untuk kemakmuran orang asing,” demikian Rizal Ramli.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya