Berita

Pengamat pertahanan sekaligus akademisi, Connie Rahakundini/Net

Politik

Connie: Anggaran Pertahanan Rp 1.760 T Mau Buat Beli Apa, Kenapa Harus Habis Di 2024?

JUMAT, 28 MEI 2021 | 15:19 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Gelontoran anggaran belanja untuk alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia kini menjadi fokus pengamat pertahanan sekaligus akademisi, Connie Rahakundini.

Dana sebesar Rp 1.760 triliun yang harus dihabiskan di tahun 2024 menjadi alasan Connie beralih fokus dari kritis pada peristiwa tenggelamnya kapal selam, Nanggala-402 ke masalah yang lebih besar.

Dalam video berjudul “Buka-bukaan Connie”, yang diunggah akun YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (27/5) Connie menjabarkan mengapa anggaran itu disebut sebagai masalah besar.

Mulanya, Connie mengaku bertemu dengan anggota Komisi I DPR. Anggota tersebut menjelaskan soal adanya bahaya dalam anggaran pertahanan. Sebab ada dana sebesar Rp 1.760 triliun yang harus dihabiskan pada tahun 2024 untuk pengadaan alutsista.

“Itu kalau tidak salah ya, itu APBN kita tahun 2013-an,” tuturnya.

Seketika itu, Connie bertanya-tanya apa alutsista yang akan dibeli dengan dana sebesar itu. Termasuk road map apa yang dimiliki Kementerian Pertahanan saat ini.

Connie lantas mengajak Akbar Faizal yang menjadi pembawa acara untuk mundur ke belakang mencermati pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai peritiwa Nanggala-402.

Ketika itu, Menhan tidak langsung menyampaikan duka cita atau tentang kesedihan pada Nanggala. Tapi memberi penjelasan bahwa dirinya baru saja menghadap Presiden Joko Widodo dan tengah menyiapkan masterplan.

“Kemudian saya kritik dong. Itu bukan masterplan. Itu shoping list,” urainya.

Disebut shoping list lantaran anggaran-anggaran dalam renstra itu telah memuat secara detail angka belanja.

“Yang intinya harus habis sebesar itu, Rp 1.760 T di tahun 2024,” sambung Connie.

“Ini kita mau buat beli apa dalam 3 tahun? Kenapa harus habis tahun 2024?” tanyanya.

Dia khawatir daftar belanja ini tidak sesuai dengan kebutuhan pertahanan negara. Yang lebih khawatir lagi, komandan skuadron tidak tahu apa yang akan dibeli.

“Seharusnya itu bottom up, ancamannya apa, kebutuhannya apa,” demikian Connie.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya