Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Dua Kali Disuntik Vaksin Covid-19 Pria Asal Makau Terinfeksi Virus Varian India

JUMAT, 28 MEI 2021 | 07:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Daerah Administratif Khusus Makau melaporkan kasus Covid-19 varian India pada pasien yang sebelumnya bepergian ke luar negeri. Pasin itu terinfeksi varian India hanya tiga hari setelah dia mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19 Sinopharm.

Pusat tanggapan dan koordinasi Covid-19 Makau pada Rabu (26/5) mengatakan, pasien itu, laki-laki, terifeksi varian B.1.617 pada Senin. Sebelumnya, dia telah mendapat dua dosis vaksin Sinopharm yang diberikan di Makau, masing-masing pada 11 Februari dan 11 Maret.

Pada 15 Maret, pasien tersebut meninggalkan Makau menuju Hong Kong, dan kemudian pergi ke Nepal pada akhir Maret. Dari 17 hingga 19 Mei, pasien kembali ke Makau dari Nepal melalui Turki, Paris, dan pulau Taiwan.

“Pasien terinfeksi kurang dari 14 hari setelah vaksinasi. Tetapi pasien tidak menunjukkan gejala, nampaknya vaksin telah memberikannya perlindungan," kata pusat tersebut, menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada vaksin Covid-19 yang menawarkan tingkat perlindungan 100 persen.

"Sangat normal bahwa setelah vaksinasi, beberapa orang masih memiliki kemungkinan terinfeksi,” kata Yang Zhanqiu, wakil direktur departemen biologi patogen di Universitas Wuhan pada Kamis (27/5).

Yang juga mencatat bahwa dibutuhkan waktu bagi orang yang telah menerima vaksin untuk menghasilkan antibodi.

“Dalam kasus infeksi virus hidup, dibutuhkan sekitar tujuh hari untuk mulai memproduksi antibodi, sedangkan dalam kasus penyuntikan vaksin yang tidak aktif, akan memakan waktu lebih lama, dimulai sekitar dua minggu setelah dosis pertama dan membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk mencapai perlindungan,” jelas Yang.

Yang mengatakan vaksin Covid-19 Sinopharm telah membantu mencegah penyakit parah dalam kasus yang dilaporkan oleh Macao.

“Karena pasien tidak menunjukkan gejala, dapat dikatakan vaksinasi mungkin memberikan perlindungan terhadap perkembangan penyakit parah dalam kasus ini,” ujarnya.

WHO pada 10 Mei mengklasifikasikan varian virus corona yang pertama kali diidentifikasi di India pada 2020 sebagai ‘varian yang menjadi perhatian global’ setelah beberapa studi pendahuluan menunjukkan bahwa virus itu menyebar dengan lebih mudah.

Sebuah laporan yang dirilis oleh WHO pada hari Rabu menunjukkan bahwa varian B.1.617, yang pertama kali terdeteksi di India, telah menyebar ke setidaknya 53 negara dan wilayah.

Untuk itu, Yang mengatakan bahwa orang harus selalu mengambil tindakan pencegahan seperti memakai masker wajah jika mereka berencana pergi ke daerah berisiko tinggi atau pergi ke luar negeri, baik divaksinasi atau tidak, karena masih ada risiko.

“Kemungkinan tertular akan jauh lebih kecil bagi orang yang pergi ke daerah berisiko tinggi itu dua minggu setelah mendapat suntikan kedua vaksin,” kata Yang.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya